Alasan Toyota Masih Impor Pikap Hilux dari Thailand

CNN Indonesia
Kamis, 21 Mar 2024 12:43 WIB
TAM selama ini masih impor pikap Hilux dalam bentuk utuh atau CBU dari Thailand.
Toyota Hilux double cabin didatangkan dari Thailand ke Indonesia. (CNNIndonesia/Muhammad Ikhsan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Toyota Astra Motor (TAM) mengungkapkan alasan masih impor pikap Hilux. TAM selama ini masih impor pikap dalam bentuk utuh atau CBU dari Thailand.

Anton Jimmy, Direktur Pemasaran TAM mengatakan ada beberapa faktor penyebab masih impor. Di antaranya, pasar Indonesia fokus pada mobil penumpang tiga baris.

"Produksi itu banyak faktornya. Indonesia kuat di 3-row seater, itu kenapa kita kuat di Calya, Avanza, Innova, kalau dilihat negara manapun di Asean, Indonesia adalah pusatnya, tapi kalau pick up pusatnya adalah di Thailand jadi," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anton, apabila Indonesia ingin memproduksi pikap atau double cabin sendiri, maka harus sejalan dengan permintaan di dalam negeri yang terus meningkat.

Dia menjelaskan, pasar mobil pikap dan double cabin memang laris manis di Thailand dan Amerika Serikat. Setidaknya hampir 50 persen pasar di Thailand membeli jenis kendaraan seperti Hilux.

"Saya setuju kita ingin localize, tapi kita harus realistis juga bahwa Indonesia adalah negara yang banyak 3-row seater," kata dia.

Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita meminta produsen roda empat memilih Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan-kendaraan niaga, termasuk double cabin.

Menurutnya, banyak pabrikan yang menjadikan Thailand sebagai pusat produksi kendaraan double cabin. Padahal Agus menilai Indonesia punya potensi pasar lebih besar dibandingkan Thailand.

"Catatan dari Kemenperin untuk prinsipal, yang aneh prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk kendaraan double cabin. Alasannya, permintaan double cabin di Thailand lebih tinggi," ujar Agus di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (8/3).

"Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak prinsipal evaluasi kembali pemikiran tersebut. Logikanya sederhana apa mungkin ekonomi Thailand lebih besar secara general dari Indonesia? Saya rasa tidak," sambungnya.

[Gambas:Video CNN]



(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER