Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjelaskan nasib mobil listrik kehabisan baterai jika terjebak macet 'horor' saat mudik Lebaran 2024.
Anggota BPJT Unsur Masyarakat Tulus Abadi berharap tidak ada kemacetan parah saat mudik tahun ini, apalagi 'macet horor'. Namun, ia berpesan pemudik yang menggunakan mobil listrik perlu mewaspadai potensi kehabisan baterai jika memang ada kemacetan tak terduga.
Lihat Juga :Indonesia Green Energy Forum Modal Atur Mudik Mobil Listrik, Tiap 71 Km di Tol Trans Jawa Ada SPKLU |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita harus mengantisipasi traffic yang tadinya enggak macet dan tidak ada volume traffic tinggi, tiba-tiba ada. Itu (macet) menguras energi tentu saja, baik itu bahan bakar minyak (BBM) maupun listrik," tuturnya dalam diskusi di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta Pusat, Senin (25/3).
Menurut dia saat ada mobil mogok di jalan tol bakal ada petugas khusus yang akan menderek mobil ke bengkel terdekat. Tapi bagaimana dengan mobil listrik?
"Nanti kalau dia mobil listrik tentu akan dibawa ke rest area yang ada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)," jelas Tulus.
Tulus menegaskan masyarakat perlu memastikan baterai mobil listrik yang digunakan mudik dalam keadaan terisi penuh saat berangkat. Pemudik juga harus mencatat titik-titik rest area yang menyediakan SPKLU.
Ia mengatakan setidaknya sudah beroperasi 33 tempat pengisian energi bagi mobil listrik di seluruh rest area jalan tol di Indonesia. Rinciannya, 23 SPKLU di Tol Trans Jawa, 4 di tol yang bukan Trans Jawa, dan 6 SPKLU lain di sepanjang Tol Trans Sumatra.
"Sehingga nanti sudah bisa memprediksi kira-kira di rest area mana yang bisa mengisi ulang sebelum melanjutkan perjalanan," tandasnya.
(skt/fea)