3 Penyakit Lumrah Mobil Bekas Honda HR-V
Generasi pertama Honda HR-V produksi 2014-2019 sedang diminati di bursa mobil bekas karena harganya semakin murah. Namun sebelum membeli mobil ini, setidaknya ada tiga penyakit yang perlu Anda tahu berikut cara perbaikannya.
Berdasarkan situs jual beli mobil bekas, banderol HR-V 2014-2019 saat ini berkisar Rp155 juta sampai Rp232 juta tergantung varian transmisi dan varian.
Menurut Caca teknisi dari Auto Mekanika di Tangerang, penyakit yang sering dikeluhkan konsumen HR-V urusan kaki-kaki. Dia bilang setidaknya satu unit masuk ke bengkelnya setiap bulan.
"Memang Honda HR-V jadi mobil kedua yang paling sering melakukan perbaikan di bengkel ini, sebulan pasti ada minimal satu unit yang perbaikan," ucap Caca saat disambangi, (25/03).
Berdasarkan keterangan Caca, berikut tiga penyakit umum HR-V 2014-2019:
1. Rack Steer dan EPS
Kerusakan rack steer dan masalah Electric Power Steering (EPS) disebut umumnya muncul usai pemakaian tembus 50 ribu kilometer.
"Paling sering masalah tuh EPS dan rack steer-nya, bulan ini saja sudah empat unit yang melakukan perbaikan," ujar Caca.
Rack steer adalah komponen penghubung antara setir dengan roda untuk membelok. Komponen ini bagian dari sistem power steering mobil.
Rack steer yang bermasalah bisa direkondisi dan memakan biaya Rp1,5 juta menurut Caca, sedangkan perbaikan EPS butuh Rp1,2 juta.
2. Kaki - kaki
Kaki - kaki Honda HR-V memang dikenal sering mengalami kerusakan seperti Honda BR-V.
Komponen yang rusak biasanya bushing arm, tie rod, long tie rod, hingga link stabilizer yang bisa jadi mengeluarkan bunyi-bunyian dari arah kolong mobil seperti suara gesekan atau oblak. Masalah ini kerap timbul usai pemakaian 80.000 kilometer.
"Sama saja kayak BR-V, HR-V juga kakinya lemah. Harga suku cadangnya juga sama kayak BR-V, kalau bushing lower arm harganya Rp 700 ribuan sepasang ori, kalau lower arm sekitar 1,7 juta yang ori," ucap Caca.
3. Tombol start stop nyangkut
Masalah ini biasanya timbul pada HR-V tipe SE dan Prestige yang memiliki tombol start stop buat menyalakan mesin. Konsumen terkadang mengeluh tombol ini sering nyangkut saat mau menghidupkan mesin.
Tidak ada patokan pasti berdasarkan kilometer kapan masalah ini muncul, tetapi bila terjadi tidak harus sampai mengganti suku cadang. Cara mengatasinya bisa dengan membukanya dan membersihkan tombolnya.
"Biasanya karena ditekan kelamaan pas dinyalain, cukup dibersihkan aja enggak perlu sampai melakukan pergantian suku cadang," ucap Caca.
(afr/fea)