Aktivitas pengecasan mobil listrik di Stasiun Pengisian Daya Listrik (SPKLU) disebut naik lima kali lipat saat momentum mudik dan arus balik Lebaran 2024 dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun ini ada 12.600 kali transaksi, jadi itu 5 kalinya dibanding tahun lalu," kata Edi Srimulyanti, Direktur Retail dan Niaga Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat konferensi pers PEVS 2024 di Jakarta, Senin (22/4).
Sebagai perbandingan pada Lebaran 2023, transaksi penggunaan SPKLU hanya 906 kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Edi, ini merupakan sinyal semakin banyak masyarakat yang menggunakan mobil listrik untuk pulang kampung.
Lebih lanjut ia menjelaskan jumlah total daya listrik yang dipakai mobil listrik selama Lebaran yaitu 253 ribu kWh. Jika dikalikan Rp1.500 per kWh, maka nilai transaksi pengisian daya listrik Rp379.500.000.
"Tapi 12.600 kali transaksi saat mudik dan arus balik. Itu sebarannya di Trans Jawa, Trans Sumatera, lokasi-lokasi mudik dan tempat wisata," ucap dia.
Dengan demikian ia menyebut kalau peningkatan ini merupakan simbol kekhawatiran masyarakat terhadap mobil listrik kian menurun.
Lihat Juga : |
"Jadi tidak ada kekhawatiran pengguna EV jalan jauh. Ini memang seperti telur dengan ayam, kami sediakan dulu SPKLUnya, agar pengguna motor dan mobil listrik merasa nyaman," tutur Edi.
PLN tahun ini mengoperasikan sebanyak 1.299 unit SPKLU di 879 lokasi di seluruh Indonesia. Lokasi-lokasi SPKLU misalnya, pada jalur tol Trans Sumatera-Jawa, jarak rata-rata antar SPKLU adalah sekitar 23 kilometer.
PLN juga menyediakan 1.839 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 9.771 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk kendaraan listrik roda dua.