Pasar sepeda mobil listrik di Indonesia kian berkembang memberikan kontribusi yang baik di Asean. Komitmen pemerintah terkait net zero emission (NZE) pada 2060 diprediksi akan mudah tercapai.
Member of the Board of Management, Messe Frankfurt Group, Stephan Buurma sekaligus penyelenggaraan Asia Bike, mengatakan maraknya penggunaan motor listrik di Indonesia akan menjadi "pusat perhatian" dunia khususnya di Asena.
"Indonesia sudah memiliki komitmen untuk menuju Net Zero Emission pada 2060 juga akan menjadi peluang. Dalam hal ini, penggunaan sepeda listrik atau E-Bike akan bisa membantu Indonesia untuk berkontribusi mencapai target tersebut," kata Buurma ditemui di perhelatan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024, JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Di samping itu, Buurma menyebut kalau pihaknya juga mengamati tren penggunaan sepeda motor yang masif di Indonesia. Ia berharap masyarakat bisa beralih ke kendaraan listrik khusus sepeda motor listrik untuk menekan CO2.
"Kami juga mengamati tren bahwa di Indonesia banyak sekali pengguna kendaraan roda dua yang mudah-mudahan dalam hal ini dengan pengalihan ke E-Bike bisa mengurangi CO2," tuturnya.
Asia Bike bertepatan dengan pameran otomotif khusus kendaraan listrik yakni PEVS 2024, mulai 30 April hingga 4 Mei 2024.
Buurma menyebut Asia Bike sudah memiliki keinginan menggelar pameran Asia Bike di Indonesia sudah sejak lama sebelum pandemi Covid-19.
Hal itu karena Indonesia dianggap punya peran penting untuk kawasan ASEAN. Dia menyebut, Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi terbesar dan perkembangan ekonomi yang baik.
"Sebab Indonesia merupakan negara yang sangat penting di kawasan ASEAN dengan jumlah populasi terbesar dan perkembangan ekonomi yang sangat baik. Dan tentunya perkembangan Indonesia selama 10 tahun sangat baik. Ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang strategis," ucap dia.
Lihat Juga : |
Tidak hanya Indonesia, Messe Frankfurt Group juga akan menyasar negara-negara lain seperti India dan juga Vietnam di luar China yang saat ini menjadi fokus perusahaan tersebut.
"Itu adalah tiga negara utama yang jadi sasaran Messe Frankfurt selain China," ujar dia.
Meski demikian ia mengakui pengguna sepeda listrik di Indonesia terkendala infrastruktur pengisian baterai yang masih relatif rendah. Namun jika tidak ada pihak yang memulai, kondisi tersebut tidak akan berubah.
"Mudah-mudahan kendaraan listrik bisa memberi alternatif tambahan kepada Indonesia untuk membantu mencapai target ini dan sektor transportasi di Indonesia masih bisa berjalan lancar," ucapnya.