Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap bakal ada peletakan batu pertama alias groundbreaking pabrik motor listrik di Karawang, Jawa Barat, pada pekan depan.
"Senin (13/5) ada pabrik baru mau groundbreaking di Karawang. Pabrik motor listrik akan groundbreaking mulai membangun pabrik di Karawang, sekitar 54 hektare," ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko Cahyanto di Jakarta, Selasa (7/5), diberitakan Antara.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak disebut identitas produsen motor listrik tersebut, termasuk negara asalnya. Meski begitu dikatakan merek motor listrik itu sudah dijual di Indonesia tetapi produksinya sejauh ini dilakukan di luar negeri.
"Mereka sudah menjual (produknya ke Indonesia), tetapi (Indonesia) masih impor. Mereka masih tes pasar. Mereka percaya diri pasar kita besar, kebijakan kita kuat, fasilitas ada. Mereka mau investasi," ujar dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (3/5) di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 mengatakan saat ini ada 59 produsen motor listrik di dalam negeri.
Kapasitas produksi motor listrik sekarang mencapai 1,6 juta unit per tahun, tetapi utilitasnya masih sedikit.
"Kalau kita lihat misalnya kendaraan bermotor listrik sepeda motor listrik kita punya kapasitas 1,6 juta per tahun sekarang baru terisi yang diproduksi di sini baru 100 ribu kurang lebih. artinya masih ada peluang yang sangat besar sekali," ujar Jokowi.
Pemerintah saat ini sedang mengakselerasi penjualan motor listrik, salah satu cara utamanya memberikan subsidi sebesar Rp7 juta setiap pembelian satu unit. Motor listrik yang bisa masuk dalam program ini harus memenuhi syarat, salah satunya diproduksi lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Walau sudah banyak produsen dan model motor listrik yang ikut program itu, hasil penjualan masih melempem.
Sejak program subsidi ini dimulai pada Maret 2023, penjualan sepanjang tahun itu hanya 11.532 unit padahal kuota subsidi yang disiapkan sebanyak 200 ribu unit.
Kemenperin pada awal tahun menyatakan kuota pada tahun ini diturunkan menjadi 50 ribu unit dari seharusnya 600 ribu unit.
(fea)