Penjualan Mobil Lemas, Gaikindo Minta Wajib Asuransi TPL Tak Sekarang

CNN Indonesia
Selasa, 30 Jul 2024 10:00 WIB
Gaikindo meminta penerapan wajib asuransi TPL jangan dilakukan sekarang karena penjualan mobil sedang melemah.
Gaikindo meminta penerapan wajib asuransi TPL jangan dilakukan sekarang karena penjualan mobil sedang melemah. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta penerapan wajib asuransi kendaraan TPL (third party liability) 'tak diterapkan sekarang' sebab penjualan mobil sedang ambles. Salah satu dampak penerapan itu diduga bikin biaya kepemilikan kendaraan semakin tinggi yang bisa meredam minat pembelian.

"Kalau bisa jangan di-apply sekarang lah karena (penjualan) mobil lagi turun, intinya ke situ," ujar Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di penutupan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), Sabtu (27/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asuransi TPL awalnya bersifat opsional, bisa diambil atau sebaliknya. Namun hal ini berubah menjadi kewajiban yang dinisiasi pemerintah.

Pemberlakuan wajib asuransi TPL ini pertama dilontarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Idenya sendiri sudah muncul sebelum pembahasan rancangan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

Berdasarkan UU Nomor 4 tahun 2023 tentang P2SK, wajib asuransi TPL diterapkan pada 2025. Namun begitu sejauh ini belum ada aturan turunan tentang pelaksanaannya.

TPL adalah produk asuransi yang membayar ganti rugi bagi pihak ketiga yang secara langsung dirugikan oleh kendaraan yang terjamin asuransi tersebut. Dalam produk TPL ini ganti rugi diberikan untuk kematian atau cedera dan kerusakan aset.

Gaikindo yang menaungi lebih dari 40 perusahaan industri otomotif menyatakan sebelumnya penjualan mobil sedang dalam masa sulit. Selama enam bulan atau satu semester tahun ini penjualan hanya sekitar 400 ribuan unit padahal target pada 2024 lebih dari 1 juta unit.

Sepanjang Januari-Juni penjualan mobil baru hanya mencapai 408.012 unit, menukik dari periode sama pada 2023. Nangoi di pembukaan GIIAS 2024 sempat mengatakan bakal merevisi target 1 juta unit lantaran ada potensi tak tercapai.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER