Daihatsu Xenia,
Mobil MPV Pilihan Keluarga Indonesia

Daihatsu Xenia merupakan mobil keluarga tujuh penumpang di Indonesia. Kehadirannya selama lebih dari 20 tahun di dalam negeri membuatnya layak dijuluki 'MPV Sejuta Umat'.

Xenia pertama kali muncul ke publik pada 11 Desember 2003. Selama dua dekade hingga Mei 2024 Xenia sudah terjual 730 ribu unit, dan menandakan Xenia menjadi salah satu mobil paling populer di Indonesia. Rekor ini mustahil digapai tanpa konsistensi, dan cuma sedikit sekali model mobil yang bisa meraihnya.

"Xenia berhasil bertahan sebagai salah satu MPV terlaris di Indonesia dengan memperkuat citranya sebagai mobil keluarga yang dapat diandalkan," ujar perwakilan PT Astra Daihatsu Motor.

Awal kelahirannya, Daihatsu melihat masyarakat membutuhkan mobil keluarga fungsional dengan harga terjangkau, dimana kala itu di tengah pelemahan nilai rupiah membuat harga mobil mengalami pelonjakan.

Dengan harga terjangkau dan kapasitas mobil yang mencapai tujuh penumpang menjadi daya tarik tersendiri untuk banyak keluarga. Masyarakat dapat tetap tenang karena jaringan servis luas serta ketersediaan suku cadang Daihatsu mudah di dapat di seluruh Indonesia.

Usia 20 tahun pada satu model mobil tak sebentar dan Daihatsu terus memastikan Xenia tetap menjadi pilihan yang cocok bagi masyarakat, sebagai Sahabat Keluarga di Indonesia.

Alasan Xenia
Disayang Masyarakat Indonesia

Dari Generasi
ke Generasi

Tersedia tiga varian generasi pertama Xenia pada 2004 lalu yang semuanya hanya dibekali transmisi manual 5-percepatan, yakni Mi, Li dan Xi. Varian Mi dan Li menggunakan mesin EJ-DE DOHC 1.000 cc, sementara varian tertinggi Xi dibekali K3-DE DOHC 1.300 cc.

Kemudian Xenia bersolek pada Juli 2006 dengan kadar minor change. Wajahnya tampil lebih segar karena desain baru gril, bumper, dan lampu utama.

Sedangkan mesin mendapat teknologi baru yakni VVT-i untuk pilihan 1.000 cc dan 1.300 cc. Khusus 1.300 cc kode mesinnya berubah menjadi K3-VE.

Penyegaran datang lagi pada September 2008. Eksterior Xenia diubah menjadi lebih mewah, tuas pintu sewarna bodi dan pilar dibuat menghitam. Kemudian pada November 2009 untuk pertama kalinya Xenia mendapatkan opsi transmisi otomatis khusus untuk varian tertinggi Xi 1.300 cc.

Generasi kedua Xenia datang pada November 2011 dengan salah satu fitur kunci yaitu AC double blower. Model ini tersedia empat varian, yakni D, M, X dan R. Varian D dan M dibekali mesin EJ-VE 1.000 cc yang cuma tersedia transmisi manual sedangkan X dan R memakai K3-VE 1.300 cc.

Penyegaran pertama generasi kedua muncul pada Mei 2013. Xenia semakin mewah dengan aksentuasi krom di berbagai ornamen, jok dibuat makin nyaman dan tingkat kebisingan dikurangi. Pada model ini Xenia dilengkapi fitur keselamatan dual SRS airbag.

Pada Agustus 2015 penyegaran berkutnya datang dengan konsep yang dinamakan Great New Xenia. Daihatsu memberi perubahan pada fascia, fitur modern dan mesin baru.

Total ada 11 varian Great New Xenia yang ditawarkan dengan dua pilihan mesin yakni 1.000 cc dan 1.300 cc. Mesin 1.000 cc sama seperti sebelumnya, EJ-VE DOHC VVT-i, sementara 1.300 cc berganti kode menjadi 1NR-VE DOHC dengan dual VVT-i.

Xenia kembali disegarkan pada Januari 2019 ketika merayakan ulang tahunnya ke-15. Perubahan paling kentara di model ini yakni lampu utamanya bertingkat dan ada varian baru bermesin 1.500 cc.

Generasi ketiga Xenia lahir pada November 2021. Daihatsu mengambil langkah berani memproduksi Xenia menggunakan platform baru Daihatsu New Global Architecture (DNGA) yang menjadikannya mobil penggerak roda depan.

Pilihan mesinnya 1NR-VE 1.300 cc dan 2NR-VE 1.500 cc. Khusus transmisi otomatis diubah menjadi CVT.

Xenia dari masa ke masa

2003
Xenia
2011
All New Xenia
2015
Great New Xenia
2019
Grand New Xenia
2021
All New Xenia

Cocok untuk Indonesia

Xenia yang jadi salah satu pilihan utama masyarakat dapat dilihat lewat profil para pemilik yang tergabung di komunitas. Para pelanggan guyub menjadi kelompok tertentu dengan berbagai latar belakang umum terjadi di dalam negeri, tapi mereka punya satu hal yang pasti yaitu memilih Xenia.

Syakur Usman, sebagai salah satu pengurus komunitas mobil Daihatsu, yaitu Avanza Xenia Indonesia Club (AXIC), menjelaskan anggota komunitasnya terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari mahasiswa, pengusaha rental, pemilik toko modifikasi, kalangan antusias, pegawai swasta hingga wiraswasta lainnya.

AXIC disebut Syakur berdiri sejak April 2004, tidak begitu lama dari pengenalan pertama Xenia. Komunitas ini juga merayakan ulang tahun ke-20 pada tahun ini seperti Xenia. Syakur mengatakan saat ini anggota AXIC yang terdaftar mencapai 7.000 orang. Sekitar 30 persen dari itu atau kira-kira 2.100 orang merupakan pemilik Xenia, sedangkan sisanya Avanza.

"Memang kebanyakan orang membeli Xenia karena fungsionalitasnya, mobil ini cocok buat Indonesia, dari kapasitas tujuh penumpang, penggerak roda belakang dan harganya murah, jadi pilihan enggak neko-neko," kata Syakur yang menulis buku '17 Tahun Fenomena Avanza-Xenia di Indonesia' pada 2021.

Dia mengatakan generasi ketiga Xenia yang sudah dibekali berbagai fitur modern termasuk penggerak roda depan merupakan cara Daihatsu melanjutkan kesuksesan Xenia ke konsumen baru. Dia bilang Xenia terbaru tetap membawa segala keunggulan model sebelumnya namun dengan kemasan sesuai zaman.

Di usia 20 tahun Xenia ini, Daihatsu terus memastikan roda inovasi Xenia berputar terus agar tetap menjadi solusi kendaraan masyarakat Indonesia.

Adaptasi atas perubahan zaman juga membuat Xenia tetap relevan ketika preferensi dan kebutuhan masyarakat berubah.

Perubahan dari masa ke masa ini tak hanya ada di bagian luar atau mesin, tapi juga hingga masuk ke dalam kabin. Evolusi Xenia membuatnya lebih atraktif, dengan sistem di dalamnya dapat mengubah pengalaman berkendara menjadi berbeda.

Xenia pun tetap menjadi pilihan tepat bagi keluarga yang menginginkan kendaraan MPV yang tampil sporty untuk digunakan dalam beraktivitas sehari-hari, serta berlibur bersama keluarga.

“Mobil ini cocok buat Indonesia, dari kapasitas tujuh penumpang, penggerak roda belakang dan harganya murah.”

Syakur Usman, Pengurus ASIX