Pertamina Bakal Luncurkan BBM Rendah Sulfur, Pakai Nama Pertalite?

CNN Indonesia
Selasa, 17 Sep 2024 16:25 WIB
BBM bersubsidi jenis Pertalite masih berspesifikasi Euro 2, dengan kadar sulfur tinggi, sehingga menyebabkan polusi udara.
Ilustrasi. Pertamina siapkan BBM rendah sulfur untuk mengejar spesifikasi Euro 4. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan pelat merah Pertamina (Persero) diminta untuk memperbaiki kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi demi terciptanya kualitas udara yang bersih. Pertamina menyikapinya dengan berencana meluncurkan BBM dengan rendah sulfur untuk mengejar spesifikasi Euro 4.

"Arahan pemerintah kan untuk perbaikan kualitas BBM low sulfur. Ke depan arahnya seperti itu. Namanya belum tahu pertalite atau bukan," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso di Jakarta Selatan, Selasa (17/9).

"Kami masih menunggu regulasi pemerintahnya masih belum ada. Kami tidak bisa melakukan kebijakan tanpa ada regulasi," ucap Djoko Santoso.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini BBM bersubsidi jenis Pertalite masih berspesifikasi Euro 2, dengan kadar sulfur tinggi, sehingga menyebabkan polusi udara.

Sebelumnya, Pemerintah lewat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berupaya untuk memperbaiki BBM jenis pertalite dari kualitas sulfurnya.

Pemerintah tidak ada rencana menaikkan harganya, namun fokus pada kualitas bahan bakar minyak.

"Kita tidak ada rencana menaikkan harga BBM subsidi, yang ada kita ingin perbaiki kualitasnya," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin dalam diskusi di Kemenko Marves, Jakarta, Kamis (12/9).

Saat ini BBM jenis Pertalite memiliki kandungan oktan 90 dengan sulfur 500 parts per million (ppm) atau masuk kriteria Euro 2.

Sedangkan menurut Permen LHK Nomor 20 Tahun 2017, BBM yang masuk dalam Euro 4 memiliki RON minimal 91, bebas timbal dan kandungan sulfurnya maksimum 50 ppm.

Di samping itu Rachmat melaporkan saat ini ada enam kilang minyak Pertamina yang sanggup memproduksi BBM rendah sulfur.

Sambil menunggu Pertamina memproduksi BBM rendah sulfur, pemerintah melakukan pembatasan BBM subsidi ini secara bertahap di beberapa wilayah.

Rachmat menargetkan implementasi BBM subsidi rendah sulfur ini dilakukan secara menyeluruh pada akhir 2027 atau awal 2028.

"Mungkin direncanakan fully secara nasional (BBM rendah sulfur) di akhir 2027 atau awal 2028," tuturnya.

"Saya enggak tahu namanya nanti (BBM rendah sulfur) apa. Pokoknya bensin kotor ini kita rencana hilangkan dan harganya sama (setelah diturunkan kadar sulfurnya)," kata Rachmat.

"Namanya apa, wallahu a'lam. Mau dinamain pertamax, pertalite juga, enggak tahu. Jadi, itu terserah Pertamina," tukasnya.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER