Studi Pemprov Jakarta: Truk dan Motor Kontributor Polutan Terbesar

CNN Indonesia
Minggu, 13 Okt 2024 05:30 WIB
Kendaraan berat, terutama truk, dan sepeda motor dikatakan sebagai penyumbang polutan terbesar di Jakarta.
Kendaraan berat, terutama truk, dan sepeda motor dikatakan sebagai penyumbang polutan terbesar di Jakarta. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kendaraan berat terutama truk dan sepeda motor dinyatakan dalam studi terbaru Pemerintah Provinsi Jakarta sebagai penyumbang terbesar berbagai jenis polutan yang mengotori udara.

Berdasarkan studi yang dilakukan World Resources Institute (WRI) Indonesia melalui program USAID Clean Air Catalyst ini truk berkontribusi terbesar pada partikel emisi (PM 10, PM 2.5 dan karbon hitam), nitrogen oksida (NOx) dan sulfur dioksida (SO2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara motor disebut lebih banyak menyumbangkan karbon monoksida (CO) dan senyawa organik volatil nonmetana (NMVOC).

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengatakan hasil studi ini memberikan informasi mendasar guna memahami sumber polusi di Jakarta dan disebut bakal menjadi dasar pengembangan kebijakan pengendalian polusi yang tepat sasaran.

"Dengan data ini, Jakarta lebih siap dalam menghadapi tantangan terkait polusi udara di masa depan," ucapnya di keterangan resmi, dikutip dari Antara, Sabtu (12/10).

Hasil studi yang lain menyatakan penerapan standar bahan bakar minyak (BBM) Euro 4 diproyeksi bisa menurunkan polutan seperti PM 10 dan PM 2.5 hingga 70 persen pada 2030.

Indonesia sudah menerapkan standar mesin Euro 4 sejak 2018 untuk mobil bensin dan mulai 2022 untuk mobil diesel. Sementara motor masih menerapkan Euro 3 sejak 2013.

Penurunan polutan disebut akan memperbaiki kesehatan masyarakat, khususnya menekan angka penyakit pernapasan dan kardiovaskular yang seringkali lebih tinggi di kawasan perkotaan.

Manajer Program Kualitas Udara WRI Indonesia dan Project Manager Clean Air Catalyst Satya Utama mengatakan laporan ini dapat membantu merancang kebijakan yang lebih komprehensif untuk pengendalian polusi udara.

"Data yang dihasilkan dari studi ini memberikan gambaran lebih jelas mengenai tantangan polusi udara di Jakarta, khususnya dari sektor transportasi. Ini adalah upaya konkret dalam upaya mengurangi emisi, khususnya dari sektor transportasi untuk kualitas udara yang lebih baik," kata Satya.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER