Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengomentari lesunya penjualan sedan listrik Ioniq 6 yang terpantau terjual tak sampai 10 unit pada September saat segmen ini dipimpin BYD Seal yang laku ribuan unit.
Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMID, menjelaskan segmen Ioniq 6 berbeda dengan Seal lantaran harganya berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan kalau Seal harganya sekitar Rp700 jutaan, kita punya Ioniq 6 Rp1,2 miliar. Mungkin yang perlu dilihat adalah mobil listriknya," kata dia di Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (24/10).
Dia juga memaparkan menurut struktur pasar, segmen bawah secara umum volumenya lebih besar ketimbang segmen di atasnya.
Frans mengatakan Seal tak sepadan jika dibandingkan dengan Ioniq 6 walau sama-sama sedan.
"Kalau kita lihat struktur pasar, struktur market sendiri, antara A, B, C, D dan F pasti yang besar yang A yang di bawah atau LCGC paling besar," ucap dia.
"Jadi kalau kamu membandingkannya antara Ioniq 6 yang letaknya ada di atas, yang harganya Rp1,2 miliar, kamu bandingan terhadap mobil yang kelasnya A harga Rp300 juta enggak bisa di-compare," lanjutnya.
Berdasarkan data wholesale Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada September 2024, Hyundai hanya menjual Ioniq 6 sebanyak delapan unit. Sementara BYD menjual 1.251 Seal pada September.
![]() |
Walau harga beda jauh, Ioniq 6 dan Seal punya kemiripan. Misalnya dimensi, masing-masing punya panjang sekitar 4,8 meter, lebar 1,8 meter dan tinggi nyaris 1,5 meter.
Ioniq 6 membawa baterai litium ion 77,4 kWh dengan klaim jarak tempuh 519 km (WLTP cycle). Sementara Seal dua pilihan kapasitas baterai, yaitu 82,56 kWh (650 km) dan 82,56 kWh AWD (580 km) dengan pengukuran NEDC cycle.
Harga BYD Seal
- Premium Rp629 juta untuk tipe Premium Variant
- Performance Rp719 juta
Harga Ioniq 6
- Rp1,2 miliar