Jalan Panjang Bikin Harga Mobil Listrik Murah di Indonesia

CNN Indonesia
Jumat, 24 Jan 2025 06:47 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah terus berupaya membuat harga mobil listrik (BEV) semakin terjangkau. Namun, perjalanan BEV jadi murah terbilang panjang dan berliku.

Salah satu langkah terbaru adalah bea masuk impor ditanggung pemerintah mulai 2024 hingga 2025. Kebijakan ini diharapkan bisa bikin harga mobil listrik lebih murah dan mempercepat adopsi EV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024, pemerintah memberikan kemudahan impor kendaraan listrik dengan membebaskan bea masuk selama dua tahun. Tapi ada syaratnya, produsen harus mulai berproduksi di Indonesia pada 2026.

"Program ini bertujuan memperkenalkan lebih banyak model mobil listrik ke pasar Indonesia. Dengan pilihan yang lebih banyak, harga pun bisa lebih kompetitif," tutur Plt Deputi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Rachmat Kaimuddin dikutip dari CNBCIndonesia.

Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif pajak untuk kendaraan listrik, yang berhasil meningkatkan penjualan dari 10 ribu unit pada 2022 menjadi 43 ribu unit pada 2024.

Perpres hingga Insentif Pajak

Perjalanan pemerintah mendorong mobil listrik dimulai dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), menjadi fondasi untuk menciptakan ekosistem EV di Indonesia.

"Kami menyadari ada tiga hal utama yang perlu dipenuhi agar EV berkembang: SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum), produk yang banyak, dan harga terjangkau," ujar Rachmat.

Rachmat optimistis Indonesia bisa mengikuti kesuksesan China dalam mengembangkan pasar EV. Menurut data dari China Association of Automobile Manufacturers (CAAM), penjualan mobil listrik di China mencapai 1,3 juta unit pada 2020, atau sekitar 5-6 persen dari total pasar otomotif.

Pada 2024, angka ini melonjak menjadi lebih dari 7 juta unit, atau sekitar 52 persen dari total penjualan mobil baru di China.

"China mencapai market share 5-6 persen pada 2020, dan pada 2024 sudah mencapai 52 persen. Saat ini, market share EV di Indonesia sudah lebih dari 5 persen. Kami optimistis momentum ini akan terus berlanjut," ujarnya.

Meski perkembangan EV di Indonesia cukup menggembirakan, Rachmat mengakui industri ini masih sangat baru. Adaptasi terhadap teknologi dan infrastruktur yang memadai, seperti SPKLU, tetap menjadi tantangan.

Namun, dengan dukungan insentif dan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri, masa depan EV di Indonesia cenderung positif.

INFOGRAFIS: Rapor Penjualan Mobil Listrik dan Mobil Hybrid 2024Rapor Penjualan Mobil Listrik dan Mobil Hybrid 2024 (Foto: CNN Indonesia/ Agder Maulana)
(can/dmi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER