Honda Motor Co dan Nissan Motor Co mengonfirmasi pada Jumat (31/1) bahwa keputusan terkait rencana merger akan diumumkan pada pertengahan Februari 2025. Pengumuman merger ini mengalami penundaan dari rencana sebelumnya yang ditetapkan Honda pada akhir Januari tahun ini.
Penundaan ini terjadi karena Nissan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyusun rencana restrukturisasi yang lebih rinci.
Kedua produsen otomotif asal Jepang ini sebelumnya telah memulai pembicaraan merger sejak Desember 2024 dengan target mencapai kesepakatan final pada Juni 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Honda awalnya menetapkan akhir Januari sebagai batas waktu bagi Nissan untuk menyampaikan rencana "tindakan pemulihan" guna memperbaiki kinerjanya yang dinilai kurang memuaskan.
Pada November 2024, Nissan mengumumkan rencana pemangkasan 9.000 pekerja atau sekitar 7 persen dari total tenaga kerja global serta pengurangan kapasitas produksi secara global sebesar 20 persen.
Menurut sumber yang dekat dengan pembahasan ini, Nissan masih disibukkan oleh strategi revitalisasi.
Nissan telah memutuskan akan melakukan PHK di Thailand dan Amerika Utara. Kendati demikian rencana pemangkasan di wilayah lain masih tertunda akibat adanya penolakan dari para karyawan.
Seorang juru bicara Nissan menyebutkan bahwa perusahaan masih membahas hal ini dalam komite persiapan merger.
Sementara itu, Mitsubishi Motors menyatakan bahwa mereka akan menentukan sikapnya yang seharusnya pada akhir Januari, apakah akan bergabung dalam skema perusahaan induk yang diusulkan. Namun mundur dari rencana sebelumnya.
Keputusan ini bergantung pada hasil pembicaraan antara Honda dan Nissan. Hingga saat ini, Mitsubishi Motors belum bisa memberikan keputusan final terkait keterlibatan mereka.
Pada Jumat, Mitsubishi Motors juga meminta kedua perusahaan berbagi lebih banyak informasi mengenai proses merger dan berharap keputusan segera dibuat mengenai apakah mereka akan ikut dalam penggabungan tersebut.