Infrastruktur Mulai Dibangun, Kapan Toyota Jual Mobil Hidrogen di RI?

CNN Indonesia
Selasa, 11 Feb 2025 16:00 WIB
Toyota saat ini menggunakan generasi pertama dan kedua Mirai untuk riset dan uji coba di dalam negeri.
Generasi kedua Toyota Mirai sudah meluncur pada 2020. (Toyota Global Newsroom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Toyota Indonesia mulai membangun ekosistem hidrogen dengan meresmikan hydrogen refueling station pertama yang memiliki tekanan 700 bar. Fasilitas ini menjadi tonggak penting salah satu upaya transisi energi ramah lingkungan di sektor otomotif.

Meski infrastruktur mulai tersedia, kendaraan berbahan bakar hidrogen seperti Toyota Mirai belum dijual di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Juliyanto mengatakan pihaknya masih melakukan studi terkait kelayakan pasar dan infrastruktur.

"Mirai generasi pertama dan kedua masih dalam tahap evaluasi. Kami sedang mempertimbangkan studi lebih lanjut, termasuk kemungkinan konversi untuk kendaraan niaga seperti truk," ujarnya di Karawang, Jawa Barat, Selasa (11/2).

Menurut Nandi penggunaan hidrogen di kendaraan komersial dinilai lebih cocok dibandingkan mobil penumpang dalam tahap awal ini.

"Truk adalah salah satu sektor yang bisa memanfaatkan hidrogen lebih cepat, apalagi jika ada kerja sama dengan Pertamina atau pihak lain untuk mendukung pengembangannya," tambahnya.

Saat ini, Toyota masih menggunakan Mirai generasi pertama dan kedua sebagai kendaraan riset dan uji coba di Indonesia.
Namun tanpa infrastruktur yang memadai, penjualan mobil hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di Tanah Air belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

Pembangunan infrastruktur itu bukan hanya tanggung jawab produsen otomotif, tetapi juga memerlukan dukungan dari pemerintah dan sektor energi.

Road map hidrogen di RI

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menegaskan roadmap hidrogen nasional sedang disiapkan, termasuk regulasi dan insentif untuk mendorong penggunaan hidrogen sebagai energi bersih.

"Saat ini kami sedang menyusun roadmap hidrogen, dan diharapkan sekitar tahun 2038-2040 hidrogen bisa menjadi salah satu sumber energi utama, baik untuk kendaraan maupun pembangkit listrik," kata Eniya.

Selain itu, pemerintah juga berencana mendorong industri mulai mengadopsi hidrogen sebagai energi alternatif.

Sektor biofuel, manufaktur kaca, dan minyak goreng disebut sebagai beberapa industri yang sudah mulai memanfaatkan hidrogen.

Toyota menargetkan infrastruktur hidrogen di Indonesia berkembang lebih luas sebelum 2030 sehingga kendaraan berbasis hidrogen bisa mulai dijual secara terbatas.

"Mungkin beberapa area tertentu bisa lebih dulu mengadopsi kendaraan hidrogen, tetapi tidak bisa langsung di seluruh Indonesia," kata Nandi.

Sementara itu, untuk kebutuhan industri, Toyota berencana segera menghadirkan forklift berbasis hidrogen dalam waktu dekat.

Forklift hidrogen dinilai lebih efisien karena tidak memerlukan waktu pengisian daya seperti kendaraan listrik berbasis baterai.

Di samping itu Toyota juga menekankan hidrogen bukan satu-satunya solusi dalam transisi energi. Teknologi seperti hybrid, plug-in hybrid, battery electric vehicle (BEV), hingga flexy fuel dan etanol juga akan dikembangkan secara paralel.

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER