Mobil Pribadi Masih Jadi Pilihan Utama Mudik, Sopir Waspada Kelelahan

CNN Indonesia
Selasa, 11 Mar 2025 06:50 WIB
Kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama pemudik dibanding moda transportasi lain.
kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama pemudik dibanding moda transportasi lain. (CNN Indonesia/Yandi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksi lebih dari 30 juta orang akan menggunakan mobil pribadi untuk mudik Lebaran 2025. Hal ini menunjukkan kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama pemudik dibanding moda transportasi lain.

Berdasarkan survei yang dilakukan Kemenhub, mobil pribadi dipilih oleh 23 persen masyarakat atau sekitar 33,69 juta orang. Selain itu, bus menjadi pilihan 16,9 persen pemudik atau 24,76 juta orang, diikuti kereta api antarkota sebesar 16,1 persen atau 23,58 juta orang.

Sementara itu, 13,5 persen pemudik atau 19,77 juta orang memilih pesawat, dan 8,7 persen atau 12,74 juta orang akan menggunakan sepeda motor untuk mudik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :

Dengan jumlah pemudik yang tinggi, para pengemudi mobil pribadi diimbau untuk berhati-hati dalam perjalanan. Keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama, termasuk menghindari kelelahan saat mengemudi.

Sopir yang lelah berisiko mengalami microsleep atau tertidur sesaat yang dapat berakibat fatal di jalan raya. Oleh karena itu, penting untuk beristirahat secara berkala dan mematuhi aturan lalu lintas demi perjalanan mudik yang aman dan nyaman.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi agar arus mudik berjalan lancar. Langkah tersebut mencakup koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk memastikan pengamanan selama periode mudik.

"Kami semua memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan. Kami adalah pengelola transportasi," ujar Dudy.

Kemenhub juga berfokus pada peningkatan aspek keselamatan dan keamanan angkutan Lebaran, penyediaan informasi mudik, serta pengumpulan data traffic yang dilengkapi dengan pemantauan CCTV.

Selain itu, kebijakan work from anywhere (WFA) juga menjadi salah satu strategi yang diharapkan dapat membantu mengurai kepadatan lalu lintas saat mudik.

Dudy menjelaskan bahwa berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, penerapan WFA berpotensi mengurangi lonjakan jumlah pemudik dalam periode tertentu.

"Survei awal sebelum WFA, kami melihat terjadi lonjakan di H-3. Dengan diberlakukan WFA, maka terjadi persebaran keberangkatan masyarakat. Terjadi lonjakan pada H-3 juga, tapi tidak sedrastis jika tidak WFA. Tanpa WFA, pada H-3 terdapat 16,8 juta orang yang berpergian, sedangkan dengan WFA menjadi 12,1 juta orang," kata Dudy.

[Gambas:Video CNN]



(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER