Rayakan Ramadan untuk Kebaikan Diri dan Lingkungan Bersama Xanh SM

Jakarta, CNN Indonesia --

Ramadan selalu menjadi bulan yang penuh makna. Tidak hanya sebagai waktu untuk beribadah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk merenungkan kebiasaan sehari-hari, termasuk dalam cara kita bergerak dan beraktivitas.

Di tengah kesibukan yang meningkat menjelang libur panjang, serta jadwal silaturahmi yang semakin padat, pilihan transportasi yang efisien dan ramah lingkungan menjadi semakin penting.

Sebagai layanan ride-hailing kendaraan listrik pertama di Indonesia, Xanh SM hadir untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, sekaligus mendukung gaya hidup berkelanjutan.

Di mana dengan menggunakan kendaraan listrik, setiap perjalanan bukan hanya sekadar berpindah tempat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya melestarikan lingkungan.

Selain itu, bepergian dengan kendaraan listrik Xanh SM berarti turut serta mengurangi emisi CO2, mengurangi emisi gas rumah kaca.

Mengutip studi dari International Council on Clean Transportation (ICCT) 2023, kendaraan listrik dapat berpotensi mereduksi emisi hingga 47-56% dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin.

Selain berkontribusi mengurangi polusi udara, berkendara dengan Xanh SM juga lebih nyaman tanpa polusi suara.

Kemudian, dengan kabin yang luas dan nyaman, pengguna dapat memanfaatkan waktu perjalanan untuk bekerja, membaca, atau sekadar bersantai sebelum berbuka puasa.

Tidak hanya itu, dalam rangka mendukung momen kebersamaan, dan perjalanan untuk bersilaturahmi semakin sering dilakukan, Xanh SM menghadirkan berbagai promo spesial selama Ramadan.

Pengguna baru bisa mendapatkan potongan harga hingga 35%, sementara pelanggan setia dapat menikmati berbagai promo menarik lainnya. Dengan mitra pengemudi yang profesional dan terlatih, perjalanan bersama Xanh SM akan terasa lebih aman dan menyenangkan.

Ramadan dan Kesadaran Lingkungan

Lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga, Ramadan juga menjadi momen refleksi diri, termasuk dalam pola konsumsi yang berdampak pada lingkungan.

Menurut Food Waste Index Report 2024, Indonesia menghasilkan sekitar 14,73 juta ton sampah makanan per tahun, menjadikannya salah satu negara dengan limbah makanan terbanyak di Asia Tenggara.

Oleh karena itu, mengurangi sampah makanan dan kemasan plastik adalah langkah kecil yang bisa memberikan dampak besar.

Selain itu, Ramadan bisa menjadi momen untuk lebih selaras dengan alam. Memanfaatkan pencahayaan alami, mengurangi penggunaan gawai, serta menikmati kesunyian dapat membantu meningkatkan kesadaran spiritual dan menjaga keseimbangan dengan lingkungan sekitar.

Menjalani gaya hidup ramah lingkungan di bulan Ramadan bukan hanya bermanfaat bagi bumi, tetapi juga memperkaya nilai spiritualitas dan tanggung jawab sosial.

Dalam perspektif spiritual, menjaga lingkungan adalah bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap ciptaan Tuhan, sekaligus menumbuhkan rasa harmoni dengan alam.

Xanh SM percaya bahwa mengintegrasikan gaya hidup ramah lingkungan dengan mobilitas yang berkelanjutan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik dan lebih hijau.

(inh)