PEVS 2025

MAB Investasi Rp60 M untuk Bersaing di Segmen Pikap EV

CNN Indonesia
Rabu, 30 Apr 2025 10:15 WIB
MAB menargetkan produksi pikap pikap listrik SF T01 sebanyak 9 ribu unit dalam tiga tahun dimulai Juni 2025.
Pikap MAB listrik SF T01 di pameran kendaraan listrik PEVS 2025. (CNN Indonesia/Febri Ardani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mobil Anak Bangsa (MAB), perusahaan otomotif besutan mantan Kepala Staf Presiden Moeldoko membenamkan investasi Rp60 miliar untuk membangun fasilitas perakitan pikap listrik SF T01 di Indonesia.

Melalui investasi tersebut, MAB menargetkan produksi pikap tersebut sebanyak 9 ribu unit dalam tiga tahun dimulai Juni 2025.

Kelik Irwantono, Direktur Utama MAB menyampaikan 9 ribu pikap listrik yang dibuat merupakan wujud komitmen kerjasama produksi dan jual beli pikap listrik, antara MAB dan Safast Electric Vehicle Indonesia (SFEV).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SFEV merupakan mitra dari perusahaan internasional GOTION dan PT Green Power Group Tbk. Perusahaan ini memiliki fokus pada pasar kendaraan komersial berbasis energi baru (listrik) dan layanan baterai daya listrik.

"Kendaraan Listrik ini akan melengkapi portofolio produk kendaraan listrik kami sebelumnya seperti bus, truk, sepeda motor, dan lainnya," kata Kelik di PEVS 2025, Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).

Produksi pikap tersebut akan dilakukan di pabrik anyar MAB berlokasi di Demak, Jawa Tengah. Kemudian hasil produksi, menurut Kelik akan diserap sepenuhnya oleh SFEV.

Kelik melanjutkan kerja sama antara MAB dan SFEV tidak hanya memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mendukung transformasi energi dan mobilitas hijau di sektor komersial Indonesia.

Selain itu menurut dia MAB akan terus berupaya menjadi pionir dalam pengembangan kendaraan listrik Tanah Air. Perusahaan juga berkomitmen menyediakan berbagai produk untuk menjawab kebutuhan transportasi listrik berbasis baterai di dalam negeri.

"Hal ini juga kami lakukan dalam rangka ikut berkontribusi dan mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi polusi udara," tutup Kelik.



(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER