Subaru Indonesia agak lain menghadapi tren otomotif di dalam negeri yang sedang dibanjiri mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV) dari merek China, Jepang, Korea Selatan dan Vietnam.
Distributor Subaru di dalam negeri sejak 2021, Plaza Auto Mega, yang merupakan bagian dari grup Plaza Auto milik Elizabeth Maria, menjelaskan mobil listrik bukan prioritas konsumen Subaru. Demikian pula dikatakan untuk model mobil tujuh penumpang yang sangat populer di Indonesia.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsumen Subaru itu membeli Subaru, mereka memang ingin dapat pengalaman berkendara, dan di segmen itu, mereka tidak memerlukan 7-seater, sama seperti mereka tidak menjadikan EV sebagai prioritas utama mereka," kata CEO Subaru Indonesia Arie Christopher, Selasa (24/6), diberitakan Antara.
Subaru sebenarnya punya model tujuh penumpang seperti Evoltis dan Ascent. Selain itu Subaru punya model bernama Solterra, mobil listrik pertama mereka yang merupakan versi rebadge Toyota bZ4X.
Namun semua model itu saat ini tak dijual di dalam negeri. Subaru Indonesia sekarang menjual Crosstrek, Forester, Outback, BRZ, WRX sedan dan wagon.
Kendati tak ikut tren mobil listrik dan tujuh penumpang, Arie menjelaskan Subaru Indonesia akan mencoba peluang menjual mobil hybrid.
"Hybrid kita ada rencana, ditunggu saja, masih dalam studi," kata Arie.
Lihat Juga : |
Pembeli Subaru di Tanah Air adalah para loyalis yang dikatakan tak mau menjual mobilnya. Arie juga bilang konsumennya membeli Subaru bukan sebagai mobil pertama.
"Yang pasti bukan mobil pertama dan bukan mobil kedua. Dari survei kita, mayoritas mobil ketiga, keempat, kelima," ujar dia.
"Tapi, kenapa mereka memilih Subaru? Karena mereka ingin mendapatkan pengalaman yang mereka tidak dapatkan di mobil yang lain," ucapnya lagi.
(fea)