Jasa Taksi Terbang Buat Orang Kaya PIK Bebas Macet ke Pondok Indah

CNN Indonesia
Kamis, 26 Jun 2025 14:00 WIB
Biaya jasa EHang 216 S disebut Rp500 ribu per 30 menit, sementara helikopter dikatakan Rp50 juta.
Biaya jasa EHang 216 S disebut Rp500 ribu per 30 menit, sementara helikopter dikatakan Rp50 juta. (ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mode transportasi anyar taksi terbang berpeluang menarik perhatian sejumlah kalangan berduit yang hendak bepergian di dalam kota, namun ogah macet-macetan. Sebagai contoh, kendaraan layaknya drone raksasa ini disebut siap mengantar penumpang dari kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) ke Pondok Indah.

Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation, perusahaan di balik pemasaran taksi terbang EHang di Indonesia, mengungkapkan taksi terbang macam eHang 216 S memang bukan diperuntukkan untuk rute jarak jauh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaannya dikhususkan buat kebutuhan mobilitas singkat di dalam kota. Ia memberi contoh sejumlah rute udara yang mampu diakomodir taksi terbang.

"Artinya memang bukan buat antarkota. Bukan buat Jakarta-Bandung, bukan Jakarta-Bogor. Buat dari PIK ke Senayan, Senayan ke Pondok Indah. Buat di dalam kota, bukan antarkota. Memang transportasi dalam kota," kata Rudy di PIK, Rabu (25/6).

Ia mengaku serius mengembangkan mode transportasi tersebut. Dia berencana mendirikan landasan khusus dalam menunjang ekosistem penggunaan taksi terbang di Indonesia.

"Tapi kami mau coba juga di IKN ke depannya," kata dia.

Rudy menerangkan taksi terbang EHang 216 S diklaim dapat menjadi alternatif transportasi udara 'murah' bagi orang kaya yang selama ini kerap mengandalkan helikopter konvensional untuk mobilitas di Ibukota.

Untuk perjalanan singkat, kendaraan ini hanya membutuhkan biaya Rp500 ribu. Rudy menyebut biaya tersebut berlaku untuk satu kali perjalanan udara yang memakan waktu sekitar 25 hingga 30 menit.

Sementara helikopter, seseorang diklaim bakal merogoh kocek lebih dalam lantaran sekali perjalanan butuh biaya Rp50 juta.

"Sekali nge-charge, dia kan pakai baterai. Kurang lebih Rp500 ribu. Jadi kalau pakai helikopter 30 menit mungkin Rp50 juta. Misalnya ke mana gitu Rp50 juta 30 menit. Kalau pakai EHang ini cuma Rp500 ribu. Jadi murah sekali dan ini memang menjadi urban mobility transportation," kata Rudy.

Saat ini EHang 216 S baru memasuki tahap uji coba atau demo membawa penumpang manusia dengan mengudara vertikal di suatu wilayah terbatas. Pemanfaatannya untuk publik masih perlu perubahan regulasi pemerintah Indonesia.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER