Indikasi Insiden BYD Seal Berasap: Kabel Korsleting Digigit Tikus

CNN Indonesia
Kamis, 17 Jul 2025 07:22 WIB
BYD Motor Indonesia mengatakan ada dugaan korsleting kabel Seal berasap berawal dari gangguan hewan pengerat.
BYD Motor Indonesia mengatakan ada dugaan korsleting kabel Seal berasap berawal dari gangguan hewan pengerat. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

BYD Motor Indonesia membuka informasi lebih detail soal hasil investigasi kasus mobil listrik Seal berasap yang bikin viral pada Mei 2025, yakni kabel korsleting diduga karena gangguan hewan pengerat.

Sebelumnya, sepekan usai kejadian, BYD pernah menjelaskan Seal yang berasap saat sedang parkir di rumah konsumen itu disebabkan korsleting pada kabel low-voltage battery (baterai voltase rendah). Penyebab korsleting saat itu tak disebut tetapi dikatakan 'faktor eksternal'.

Luther T Panjaitan, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia, saat ditemui di kantornya di Jakarta, Rabu (16/7), menjelaskan gangguan sistem kelistrikan menimbulkan asap pada mobil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa ini kondisi yang diakibatkan eksternal faktor, bisa saja gigitan serangga atau gigitan hewan pengerat (tikus)," kata Luther.

Menurut dia hasil investigasi menepis anggapan sebelumnya yang menyatakan asap berasal dari baterai utama (high-voltage battery).

"Jadi low voltage battery itu seperti aki. Memang materialnya itu tidak sama seperti aki kendaraan biasa. Dan itu memang dia hanya berasap dampak dari adanya gigitan hewan pengerat tersebut," katanya.

Ia menyatakan kasus ini juga hampir selesai dan konsumen telah bersedia kembali untuk menggunakan mobil listrik BYD. Namun Luther tak mengurai lebih jauh terkait penanganan kasus itu terhadap konsumennya, apakah diperbaiki secara cuma-cuma melalui klaim garansi atau mengganti unit lama dengan yang baru.

"Dan saya sampaikan juga bahwa konsumen bahkan telah memutuskan untuk confidence menggunakan BYD kembali. Jadi sudah hampir bisa dibilang hampir case closed sekarang," kata Luther.

Luther menambahkan insiden ini bukan kasus kebakaran, melainkan hanya mengeluarkan asap, efek dari 'short circuit' sistem kelistrikan.

Selain itu ia memastikan seluruh mobil listrik yang dipasarkan BYD, termasuk Seal di Indonesia, telah memenuhi standarisasi global. Kemudian, menurut dia, kasus yang dialami salah satu konsumennya itu terbilang langka.

"Kejadian ini pun cukup langkah sih sebenarnya. Nah tapi memang kami secara internal dikaji. Tapi soal standarnya, sudah standar keamanan global. Jadi bukan ada satu kesalahan atau kegagalan dari produk," ungkapnya.

Seal berasap

Insiden ini sebelumnya terjadi pada Selasa (13/5) sekitar pukul 04.18 WIB. Seal milik konsumen yang diparkir selama tiga hari di garasi rumah di Jalan Katalis, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat tiba-tiba mengeluarkan asap disertai api, menurut pernyataan Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin.

"Mobil di garasi rumah tidak terpakai selama 3 hari tiba - tiba mengeluarkan asap. Diduga karena fenomena listrik pada baterai mobil listrik," kata Syarifudin.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Syrifudin mengatakan sempat terdengar suara ledakan saat kejadian.

"Terdengar ledakan, kemudian pemilik melapor dengan menelpon ke Sektor Kembangan dan langsung ditindaklanjuti petugas," ucap Syarifudin.

Gulkarmat Jakarta Barat mengerahkan 6 unit kendaraan pemadam dan 30 personel untuk menangani insiden ini.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER