Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) optimistis masih ada ruang pertumbuhan sektor mobil komersial walau kondisi perekonomian dan otomotif sedang tak baik-baik saja. Truk tulang punggung Isuzu, Traga, masih jadi andalan mengejar potensi penjualan di dalam dan luar negeri.
IAMI menjelaskan pasar otomotif turun dan kondisinya berat pada kuartal pertama. Kelesuan pasar otomotif nasional juga tampak dari kinerja sektor manufaktur yang tercatat di indeks Manajer Pembelian Manufaktur (Purchasing Managers' Index/PMI).
Berdasarkan data yang dirilis S&P Global, PMI Manufaktur Indonesia turun menjadi 46,9 pada Juni 2025 dari 47,4 pada Mei 2025. Penurunan ini menunjukkan sektor manufaktur Indonesia mengalami kontraksi dan tetap tertekan karena masih di bawah 50 yang menandakan mulai ekspansi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu IAMI menyatakan selama dua bulan terakhir muncul tren positif pada penjualan Isuzu yang mendapat porsi pasar 29 persen di segmen mobil komersial.
"Kami yakin dengan tren positif ini bisa mencapai 30 persen di akhir tahun, sama seperti tahun lalu," tutur Business Strategy Division Head PT IAMI Rian Erlangga, di GIIAS 2025, Rabu (23/7).
Optimistis penjualan akan terus positif dilihat juga dari penerimaan pelaku bisnis transportasi logistik, pergudangan, dan distribusi ritel terhadap kendaraan Isuzu.
Kinerja di sektor ini disebut masih menjanjikan.
Berdasarkan data Supply Chain Indonesia (SCI), subsektor transportasi dan pergudangan nasional diperkirakan akan tumbuh 12,53 persen pada tahun 2025. Angka ini melonjak dibanding pertumbuhan 2024 sebesar 9,52 persen.
"Isuzu jagonya on the road. Makanya menjadi kendaraan pilihan di distribusi ritel," ujar Rian.
Traga
Traga adalah tulang punggung penjualan Isuzu selama ini. Market share Traga telah menyentuh 45,3 persen, bahkan di beberapa daerah seperti Jawa Timur market share sudah menembus 70 persen.
"Kami juga masih melihat peluang di pasar ekspor dengan menjajaki negara-negara tujuan baru untuk Traga. Apalagi, TKDN Traga sudah 48,15 persen. Kita mengekspor produk yang punya TKDN tinggi, ini tentu memajukan industri otomotif nasional," tutur dia.
Ekspor Traga sudah dimulai pada Desember 2019 ke Filipina pada Desember 2019 sebanyak 6.000 unit. Pada 2024 ekspor telah berkembang ke 16 negara sebanyak 8.070 unit, termasuk Filipina, Panama, Guatemala, Elsavador, Laos, Myanmar, Nikaragua, Jamaika dan Paraguay.
(fea)