Astra Daihatsu Motor (ADM) merespons kehadiran mobil listrik termurah BYD, Atto 1, di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang harganya berpotensi mengusik pasar mobil harga terjangkau dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC).
Atto 1 dipasarkan Rp195 juta dan Rp235 juta untuk varian termahalnya. Harga itu cukup beririsan dengan LCGC yang diramaikan oleh lima model, yaitu Daihatsu Ayla dan Sigra, Toyota Calya dan Agya, serta Honda Brio Satya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ADM adalah produsen terbesar LCGC sejak 2013, mereka memproduksi Daihatsu Ayla/Toyota Agya serta Daihatsu Sigra.
Sementara kembaran Sigra, Toyota Calya, diproduksi sendiri oleh Toyota Indonesia sejak beralih dari Daihatsu pada 2021.
Tri Mulyono, Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, mengatakan pihaknya kini masih mempelajari potensi Atto 1 mengusik pasar LCGC.
"Tentunya kamu masih lihat adopsi EV di segmen di bawah Rp200 juta. Kami lihat lagi penerimaannya seperti apa. Karena selama ini bermainnya di semen tinggi," kata Tri di GIIAS 2025, Selasa (29/7).
"Kami lihat dulu dengan harga segitu, adopsi pada elektrifikasi seperti apa. Kita lihat bersama," kata dia menambahkan.
Lihat Juga : |
Meski begitu, Tri mengaku menyambut baik kehadiran setiap model baru karena dinilai dapat merangsang pembelian kendaraan di tengah pasang surut industri otomotif nasional saat ini.
Ia menambahkan semua merek otomotif pasti memiliki strategi berbeda, khususnya dalam penetapan harga.
"Pasti dengan kondisi otomotif yang turun tentu kami berharap dengan adanya banyak produsen baru ataupun juga model-model baru, harapannya bisa menambah gairah di pasar otomotif Indonesia. Buat masing-masing varian, atau brand tentunya memiliki strategi masing-masing, memiliki target pasar masing-masing," katanya.
(ryh/fea)