Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengungkap jumlah pengunjung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 diperkirakan naik sekitar 6-7 persen dibanding tahun lalu. Namun, nilai transaksi termasuk pembelian mobil baru justru diprediksi turun akibat tekanan ekonomi yang masih berlangsung.
"Ya kira-kira growth-nya sekitar 6-7 persen. Kita akan umumkan besok malam totalnya berapa yang datang," ujar Nangoi seusai penutupan GIIAS 2025 di ICE BSD, Sabtu (2/8).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski pengunjung bertambah, Gaikindo mencatat kecenderungan berbeda dari sisi nilai transaksi. Menurut Nangoi penurunan daya beli masyarakat menjadi faktor utama yang memengaruhi capaian tersebut.
"Kalau saya lihat dari segi transaksi kelihatannya agak turun. Tapi kalau kita lihat kondisi ekonomi memang agak memberat," jelasnya.
Ia menambahkan tren penurunan penjualan kendaraan sudah terlihat sejak pertengahan tahun. Situasi ini mendorong Gaikindo menggelar GIIAS sebagai salah satu upaya strategis mempertahankan minat pasar otomotif nasional.
"Kemudian kita juga lihat sampai dengan pertengahan tahun ini, berarti sampai dengan bulan Juni penjualan juga turun," sambungnya.
"Nah, salah satu cara untuk mendongkrak penjualan itu adalah dengan diadakannya GIIAS. Jadi GIIAS itu adalah cara untuk memelihara para konsumen mobil untuk tetap bisa mengonsumsi mobil kita," tuturnya.
Lihat Juga : |
Kendati demikian ia menegaskan GIIAS bukanlah pameran yang ditujukan untuk mengejar transaksi penjualan semata. Tujuan utamanya adalah memperkenalkan teknologi otomotif terbaru ke publik.
"Cuma pameran ini memang tidak utama adalah untuk menjual, bukan," katanya.
"Tujuan utama pameran ini adalah mengkomunikasikan, menginformasikan mengenai teknologi-teknologi terakhir, teknologi-teknologi terbaru, model-model terbaru kepada masyarakat pecinta otomotif," pungkas Nangoi.
(job/fea)