Penjualan Tesla di Jepang Melejit, Siap Salip Nissan

CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2025 12:00 WIB
Di tengah lesunya penjualan di pasar AS dan Eropa, Tesla justru mencatat lonjakan penjualan signifikan di Jepang dan siap menyalip Nissan.
Ilustrasi. Di tengah lesunya penjualan di pasar AS dan Eropa, Tesla justru mencatat lonjakan penjualan signifikan di Jepang dan siap menyalip Nissan. (Foto: REUTERS/Joel Angel Juarez)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di tengah lesunya penjualan di pasar Amerika Serikat dan Eropa, Tesla justru mencatat lonjakan penjualan signifikan di Jepang sepanjang 2025. Bahkan, merek asal Amerika Serikat itu kini berpeluang menyalip Nissan sebagai produsen mobil listrik terlaris di Negeri Sakura.

Berdasarkan data penjualan Januari-Agustus 2025, Tesla berhasil menjual 6.590 unit di pasar Jepang, naik 87 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka ini juga memecahkan rekor penjualan Tesla di periode serupa, mengalahkan capaian 5.900 unit pada 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Carscoops, peningkatan signifikan juga terlihat pada kinerja bulanan. Penjualan Tesla pada Agustus 2025 mencapai 980 unit, dua kali lipat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Saat ini, pesaing utama Tesla tinggal Nissan, yang mendominasi pasar mobil listrik Jepang selama hampir 15 tahun. Namun, selisih penjualan keduanya semakin tipis, dengan Tesla hanya tertinggal sekitar 100 unit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberhasilan Tesla di Jepang tak lepas dari strategi pemangkasan harga besar-besaran yang dilakukan pada Mei lalu. Model 3, misalnya, mengalami penurunan harga sebesar 453 ribu yen atau sekitar Rp50 juta, menjadi 3,99 juta yen atau sekitar Rp445 juta (dengan asumsi kurs Rp111 per 1 Yen).

Diskon ini makin menarik karena didukung insentif dari pemerintah Jepang, sehingga harga efektif mobil listrik Tesla menjadi jauh lebih terjangkau. Hal ini mendorong konsumen Jepang mulai beralih ke Tesla.

Tak hanya soal harga, Tesla juga terus memperluas jaringan distribusi. Saat ini mereka memiliki 25 dealer di kota-kota besar Jepang, dan berencana menambah jumlahnya menjadi 50 lokasi pada 2026.

Tesla juga memperkuat infrastruktur dengan menambah titik pengisian supercharger yang kini berjumlah 130 unit dan terus berkembang.

Sementara itu, Nissan masih mengandalkan penjualan model Leaf sebagai tulang punggung pasar kendaraan listriknya. Versi terbaru Leaf dijadwalkan meluncur akhir tahun ini.

Namun, peluncuran ini berpotensi menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, model baru dapat menarik minat pasar, tapi di sisi lain bisa membuat konsumen menunda pembelian, menunggu versi terbaru hadir. Hal ini bisa menjadi celah bagi Tesla untuk merebut posisi puncak.

Pangsa pasar Tesla di segmen kendaraan listrik Jepang kini sudah mencapai sekitar 30 persen. Perusahaan juga diprediksi mampu menjual hingga 10 ribu unit mobil listrik di Jepang sebelum akhir 2025.

(job/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER