Chile Undang Indonesia Ekspor Mobil Listrik Buatan Dalam Negeri

CNN Indonesia
Rabu, 10 Sep 2025 09:00 WIB
Gaikindo menilai permintaan impor dari Chile adalah peluang bagi produsen mobil listrik di dalam negeri. (SGMW Motor Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Chile mengatakan negaranya punya kebutuhan besar pada mobil listrik dan mengundang Indonesia mengekspor sambil memanfaatkan tarif nol persen dari Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA).

"Karena kami memiliki perjanjian CEPA dengan Indonesia, maka barang-barang yang diproduksi di Indonesia mendapat tarif nol di pasar Chile," ujar Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile Claudia Sanhueza di Jakarta, Senin (8/9), dikutip CNBC Indonesia.

"Jadi, yang penting hanyalah produk tersebut bisa kompetitif di pasar Chile. Saya berharap mereka bisa mengekspor mobil. Maksud saya, Chile adalah ekonomi yang terbuka dalam hal itu," katanya lagi.

Claudia, yang hadir dalam Seminar Chile-Indonesia Trade Engagement di Jakarta itu, mengatakan kebutuhan mobil listrik di Chile adalah peluang bagi industri otomotif Indonesia. Walau begitu dia menilai kesempatan ini bukan berarti tanpa persaingan sebab Chile saat ini memiliki perpanjian dagang dengan lebih dari 30 negara di dunia.

"Kami juga membutuhkan lebih banyak mobil listrik di Chile. Saat ini harganya masih cukup mahal. Jadi mungkin ini juga menjadi peluang bagi industri Indonesia," ucapnya.

Kerja sama kendaraan listrik antara Chile dan Indonesia berpeluang masuk akal lantaran keduanya pemasok bahan baku baterai. Chile memiliki cadangan lithium yang besar sementara Indonesia adalah sumber nikel terbesar di dunia.

Setir kiri

Salah satu masalah ekspor mobil listrik buatan Indonesia ke Chile adalah negara ini menganut setir kiri, yang berarti butuh usaha khusus dari produsen buat menyesuaikannya.

Sebagian besar produksi mobil di dalam negeri adalah setir kanan, untuk kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. Walau begitu produsen mobil di Indonesia juga memasok ekspor mobil setir kiri seperti Toyota Town Ace dan Lite Ace ke Filipina, Mitsubishi Xforce ke Peru

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai kondisi setir kiri di Chile bukan hambatan besar bagi produsen di dalam negeri sebab konversi bisa saja dilakukan.

"Ini kesempatan yang bagus, di Indonesia banyak pabrikan yang bisa membuat (mobil listrik), ada Wuling, DFSK, MG, Cherry, dan lainnya. Produknya ada," kata Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, diberitakan Antara.

Kukuh mengingatkan ekspor mobil bukan transaksi beli barang putus, jadi diperlukan infrastruktur pendukung seperti jaringan dealer, yang selain melayani pembelian mobil baru juga memberi jaminan purna jual di Chile.

"Berjualan mobil itu tidak sesederhana, oh ada yang mau beli, terus kita kirim. Harus ada purnajualnya juga, itu harus disiapkan di sana, tidak beli putus," tutur Kukuh.

(fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK