Insentif Mobil Listrik Impor Disetop, BYD dkk Tak Lagi Istimewa

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2025 08:13 WIB
Menperin Agus Gumiwang memastikan insentif mobil listrik impor CBU untuk BYD dkk tak akan dilanjutkan.
Menperin Agus Gumiwang memastikan insentif mobil listrik impor CBU untuk BYD dkk tak akan dilanjutkan. (CNNIndonesia/Chandra Erlangga)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan kembali bahwa insentif mobil listrik impor completely built up (CBU) yang sekarang dinikmati enam produsen tak akan dilanjutkan alias berhenti pada 31 Desember 2025 sesuai aturan yang berlaku.

"Tahun ini insyaAllah tidak akan lagi kami keluarkan izin CBU. Izin CBU dalam konteks skema investasi dengan mendapatkan manfaat," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/9), dikutip CNBC Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insentif ini sudah mulai diberikan sejak Februari 2024, produsen dapat mengimpor mobil listrik secara CBU tanpa bea masuk dan PPnBM dengan syarat menjaminkan uang sebagai Bank Garansi.

Setelah masa impor CBU selesai, yakni pada 31 Desember 2025, produsen yang ikut program ini wajib melakukan produksi di dalam negeri sesuai jumlah unit impor. Produksi ini wajib dilakukan dalam tempo 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027 dengan menyesuaikan road map Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila terjadi ketidaksesuaian maka pemerintah bisa mengklaim Bank Garansi buat menutupi utang produksi peserta program.

Ada enam produsen yang menikmati insentif ini, yaitu BYD Auto Indonesia (BYD), Vinfast Automobile Indonesia (Vinfast), Geely Motor Indonesia (Geely), Era Industri Otomotif (Xpeng), National Assemblers (Aion, Citroen, Maxus dan VW) serta Inchape Indomobil Energi Baru (GWM Ora).

Agus menyadari insentif ini sudah mengganggu industri otomotif, terutama pada produsen yang tak ikut program dan industri komponen. Akibat insentif ini produsen lain, yang memproduksi mobil dengan TKDN tinggi, tertekan sehingga berefek pada industri komponen.

Direktur Jenderal Industri Logam Kemenperin Setia Diarta juga memastikan insentif mobil listrik impor CBU ini dihentikan.

"CBU, lewat beberapa merek, brand kayak BYD, ada beberapa brand lagi yang mereka akan investasi di sini, bangun pabrik, berproduksi di sini, tapi untuk komitmen? investasi mereka deposit uang di sini kan, itu yang akan berhenti," kata dia.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER