Ekspor Toyota Tebus 3 Juta Unit, Berapa Jumlah Mobil Sejuta Umat?
Toyota membukukan angka akumulasi ekspor mobil sebesar 3 juta unit per Kamis (9/10) yang diproduksi di dalam negeri sejak 1987. Dari jumlah itu 'mobil sejuta umat' Avanza menjadi model terbanyak yang dikapalkan perusahaan ke berbagai negara.
Nandi Julyanto, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyampaikan ekspor banyak didominasi oleh produk mobil yang laris di Indonesia.
Misalnya Avanza berhasil menembus pasar global dengan volume lebih dari 40 ribu unit per tahun, sementara mobil harga terjangkau dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) seperti Agya mencatat ekspor lebih dari 30 ribu unit per tahun.
Menyusul model mobil elektrifikasi Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid dengan total volume gabungan melampaui 39 ribu unit.
Ekspor ini diraih berkat kerjasama Toyota dengan mitranya yang memiliki pabrik terbesar di Indonesia yaitu Daihatsu. Bob menambahkan kontribusi mobil buatan Daihatsu untuk untuk ekspor mencapai 50 persen.
Kolaborasi itu yang kemudian membawa perusahaan untuk terus memperluas target pasar global, dan kini memiliki 100 negara tujuan ekspor.
Nandi menambahkan industri manufaktur menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain menyerap tenaga kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat, sektor ini juga berkontribusi langsung terhadap penguatan struktur ekonomi nasional, terutama melalui kontribusi pajak kepada negara, dan peningkatan aktivitas ekspor yang mendukung neraca perdagangan.
Nandi juga mengamini jika industri dalam negeri yang kuat dan berdaya saing tinggi, mampu menciptakan kemandirian ekonomi sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku serta komponen impor yang rentan terhadap fluktuasi harga global.
"Berkat kekuatan industri manufaktur dan komitmen terhadap kualitas, Toyota Indonesia telah memproduksi 10 juta unit dan mengekspor 3 juta unit kendaraan, itu membuktikan talenta Indonesia siap bersaing di pasar global melalui produk berkelas dunia," tutup Nandi.
(ryh/mik)