Mengenal Transmisi Matik CVT dan AT, Apa Bedanya?

CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2025 12:15 WIB
CVT merupakan transmisi yang makin populer pada mobil terbaru dan modern. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hampir semua mobil dengan transmisi otomatis di Indonesia telah menggunakan sistem CVT atau Continuously Variable Transmission. Meski begitu, tidak semua orang memahami apa itu CVT dan bagaimana perbedaannya dengan transmisi AT (Automatic Transmission).

CVT merupakan transmisi yang makin populer pada mobil terbaru dan modern. Jenis transmisi ini bekerja otomatis dalam mengubah rasio gigi, sehingga tidak perlu perpindahan gigi.

Lantas apa beda CVT dan AT? Simak jawabannya di sini.

Perbedaan CVT dengan AT

Sistem CVT berbeda dengan transmisi matik konvensional AT yang masih memerlukan perpindahan gigi.Merangkum sejumlah sumber, berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan CVT dan AT.

1. Mekanisme kerja

Pada sistem CVT, terdapat pulley dan sabuk baja sebagai komponen utamanya. Pulley akan didorong dengan sistem pompa fluida, sehingga penyaluran tenaganya lebih optimal.

Dua roda belakang mobil pun bisa menyesuaikan torsi dan kecepatan dengan lebih akurat.

Sistem tersebut membuat percepatan laju mobil berlangsung terus-menerus tanpa hentakan. Sopir akan merasakan level kecepatan mobil berubah dengan lebih halus dan nyaman. Beban kerja mesin juga jadi lebih ringan.

Sementara itu, transmisi AT bekerja dengan komponen bernama 'torque converter' atau konverter torsi. Komponen tersebut menggerakkan input shaft memanfaatkan tekanan oli dari badan katup transmisi otomatis.

Mekanisme tersebut membuat hasil akselerasi lebih optimal dari transmisi CVT. Tetapi, hentakan yang dihasilkan akan lebih terasa ketika Anda memindahkan gigi.

2. Konsumsi bahan bakar

Penggunaan bahan bakar antara sistem transmisi CVT dan AT juga berbeda. Pada transmisi CVT, konsumsi bahan bakar diklaim lebih efisien, sementara penggunaan bahan bakar pada mobil AT cenderung lebih tinggi.

3. Perawatan

Transmisi CVT menerapkan teknologi mutakhir sehingga mekanismenya lebih praktis dan efisien. Itulah mengapa, mobil dengan transmisi ini memerlukan perawatan rutin yang biayanya relatif lebih tinggi dibandingkan sistem transmisi AT.

Hal tersebut disebabkan sistem transmisi yang cukup kompleks. Bila terdapat kerusakan, Anda perlu menyiapkan biaya yang cukup besar agar sistem kembali normal.

Untuk perawatan pada sistem AT, Anda bisa melakukannya secara berkala dan tidak sesering perawatan CVT. Biaya perawatan maupun perbaikannya pun lebih terjangkau karena sistemnya tidak sekompleks CVT.

Kekurangan CVT

Transmisi CVT dinilai kurang ideal bila digunakan untuk mobil bertenaga besar. Alasannya karena performa mesin akan menurun bila digunakan untuk kendaraan dengan tenaga besar.

Maka dari itu produsen umumnya akan menyematkan CVT pada mobil dengan ukuran ringkas atau bertenaga kecil.

Transmisi CVT ini juga lebih cepat mengalami panas. Ini membuatnya tidak cocok dioperasikan pada medan ekstrem seperti jalan menanjak dan terjal. Pengoperasian transmisi ini lebih ideal pada medan landai seperti perkotaan.

Bila berbicara soal akselerasi, transmisi CVT tak seresponsif matik konvensional, meski pengoperasiannya terasa lebih halus, demikian mengutip situs resmi Suzuki Indonesia.

(ryh/dmi)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK