Chery Ramal Merek Mobil akan Berguguran di RI, Beberapa Bertahan

CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2025 11:40 WIB
Sejumlah perusahaan otomotif diproyeksi tersingkir akibat proses 'seleksi alam' di industri otomotif dalam negeri.
Sejumlah perusahaan otomotif diproyeksi tersingkir akibat proses 'seleksi alam' di industri otomotif dalam negeri. CNNIndonesia/Chandra Erlangga
Jakarta, CNN Indonesia --

Jumlah merek mobil di Indonesia terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini diperkirakan tak berlangsung lama sebab dalam beberapa waktu ke depan, sejumlah perusahaan diproyeksi tersingkir akibat proses 'seleksi alam' di industri otomotif dalam negeri.

Wang Peng, COO Chery Sales Indonesia (CSI) melihat perusahaan otomotif di Indonesia akan gugur satu per satu berkaca dari sejumlah kejadian di negara asalnya, China.

Chery merupakan salah satu merek mobil asal China yang memutuskan kembali ke Tanah Air. Selain Chery, ada banyak lagi merek asal China yang kini meramaikan pasar dalam negeri seperti GAC Aion, Xpeng, Neta, BYD, Baic, Jetour, dan masih banyak lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di masa depan, mungkin hanya akan tersisa beberapa pemain besar saja. Sekarang mungkin ada 10-15 brand, tapi 5 atau 10 tahun lagi mungkin hanya akan tersisa kurang dari 10 pemain, termasuk dari China, Jepang, dan beberapa negara lain. Itu akan menjadi tren," kata Wang Peng, COO Chery Sales Indonesia (CSI) di dealer Jaecoo Mampang, Jakarta Selatan, pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan berkompetisi antar sesama merek di China sendiri sangatlah berat. Semua pabrikan bersaing secara ketat, dan fenomena di negeri panda itu akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan di Indonesia. Bagi dia hanya merek dengan fondasi kuat yang akan bertahan.

"Tapi kita juga perlu belajar dari sejarah (di China). Beberapa brand sebelumnya gagal karena tidak cukup kuat untuk masuk ke pasar luar negeri. Ada juga perusahaan di China yang kini hampir tutup," ucap dia.

"Karena itu, penting bagi kita untuk memilih perusahaan dan brand yang besar dan kuat. Bukan hanya banyak produk, tapi juga memiliki fondasi yang solid," ucap Wang.

Contoh lain, kata dia terjadi pada industri ponsel di negeri China. Dahulu, kata dia Nokia menjadi merek utama pada industri tersebut, tetapi kini posisi tersebut telah tergeser.

"Terakhir kali saya ke China untuk pelatihan, ada yang cerita tentang "zaman Nokia". Dulu, Nokia adalah perusahaan ponsel yang sangat kuat, tapi tiba-tiba hilang, digantikan oleh iPhone, Xiaomi, Huawei, dan lainnya," ujarnya.

Wang optimistis Chery grup yang juga membawahi Jaecoo dan Omoda telah mulai dikenal luas masyarakat Tanah Air. Ia juga meyakini telah berada di jalan yang tepat untuk membangun pondasi tidak hanya di Tanah Air, tapi juga secara global.

Penjelasan dia Chery berhasil masuk ke dalam jajaran 500 besar brand otomotif global dengan posisi 233. Capaian itu menjadi cerminan atas kekuatan Chery saat ini.

Sementara itu berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Chery (tanpa penjualan Jaecoo) berhasil masuk ke dalam 10 besar merek mobil terlaris dengan perolehan 15.104 unit serta pangsa pasar 2,6 persen untuk retail Januari-September.

Hasil ini turut menjadikan Chery sebagai merek asal China terlaris nomor dua setelah BYD di Indonesia.

"Industri otomotif juga bisa berubah secepat itu. Tidak ada yang bisa menjamin masa depan, tapi kami harus memastikan bahwa Chery adalah salah satu perusahaan yang mampu bertahan," tutup Wang Peng.

(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER