Rapor Penjualan Mobil Listrik BYD Selama 2 Tahun di Indonesia
BYD telah dua tahun meniagakan produk mobil listriknya di Indonesia. Dalam catatan perusahaan, mereka telah menjual sebanyak 51.700 unit mobil listrik terhitung Januari 2024 sampai dengan Oktober 2025.
Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia mengatakan selama dua tahun di Indonesia, perusahaan terus menghadirkan line-up yang sesuai dengan kebutuhan serta preferensi masyarakat.
"Kami bukan sekadar datang membawa produk, tetapi membawa visi untuk masa depan yang lebih bersih dan lebih baik," kata Eagle dalam keterangan tertulis, Rabu (26/11).
Jika angka tersebut diurai, MPV listrik M6 hadir dominan dengan penjualan lebih dari 15.700 unit, disusul Sealion 7 yang mencatat lebih dari 7.500 unit hanya dalam beberapa bulan sejak peluncuran.
Sementara itu, Atto 1 membukukan lebih dari 8.400 unit, yang sekaligus hadir sebagai salah satu model dengan pertumbuhan tercepat dan fenomenal.
Lalu Seal, Atto 3, dan Dolphin masing-masing mencatat lebih dari 5.700 unit, 5.400 unit, dan 1.700 unit.
Sementara sub brand premium Denza D9 menyumbang lebih dari 6.700 unit penjualan dan BYD e6 di segmen komersial mencatat lebih dari 600 unit penjualan.
Eagle menegaskan langkah BYD tidak hanya menghadirkan produk, tetapi juga membangun fondasi ekosistem yang kuat, mulai dari edukasi publik, perluasan jaringan, hingga pengakuan dari media dan industri otomotif nasional.
Kini, perusahaan juga tengah membangun sebuah pabrik perakitan mobil listrik di Subang, Jawa Barat.
Pabrik dengan kapasitas 150 ribu unit per tahun dan nilai investasi Rp11,2 triliun tersebut, kabarnya telah memasuki tahap akhir pembangunan. Perusahaan meyakini pabrik siap beroperasi kuartal pertama 2026.
"Melalui inovasi, edukasi, dan kolaborasi berkelanjutan, kami akan terus membuka akses terhadap mobilitas yang lebih aman, efisien, dan mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia," ujar Eagle.
(ryh/mik)