GJAW 2025

Lexus Indonesia Anggap Denza Bukan Rival

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2025 13:30 WIB
Lexus Indonesia, yang mengalami koreksi besar selama 10 bulan 2025, menganggap Denza bukan pesaing.
Lexus Indonesia, yang mengalami koreksi besar selama 10 bulan 2025, menganggap Denza bukan pesaing. (Lexus Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lexus, merek mewah Toyota, belum menganggap merek mewah BYD, Denza, sebagai rival. Merek asal Jepang ini masih yakin atas loyalitas konsumennya yang dianggap tak mudah goyah oleh godaan merek premium lain.

Ima Nurbani Rahmah, General Manager Lexus Indonesia, mengatakan konsumennya di Indonesia memiliki karakter berbeda untuk urusan membeli kendaraan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia konsumen tak cuma membutuhkan unit, tetapi juga pengalaman serta layanan khas, yang cuma bisa mereka peroleh kala membeli Lexus. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa jarang pengguna Lexus pindah ke lain hati.

"Kami melihat customer kita masih belum meng-consider. Karena ya tadi, konsumen kami selalu pikirnya, apa yang didapatkan adalah carinya experience. Jadi mereka enggak gampang berpindah hati," kata Irma di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) ICE BSD Tangerang, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Denza yang sampai saat ini hanya menjual satu model, MPV mewah bernama D9, telah merangsek naik ke posisi puncak merek mobil premium terlaris dalam negeri.

Denza mengoleksi penjualan retail D9 sebanyak 6.757 unit, terpaut jauh di atas Lexus usai melego 1.335 unit untuk periode Januari-Oktober 2025.

D9 sendiri adalah rival utama Lexus LM350 dalam persaingan di kelas MPV premium. Bedanya, D9 merupakan mobil listrik berbasis baterai, sedangkan LM350, yang berbasis Toyota Alphard, hanya tersedia varian hybrid saja.

Terkait penjualan, LM350 jelas kalah telak sebab sampai Oktober 2025 hanya terlego secara wholesales 895 unit.

Namun begitu, Irma mengatakan hal itu tak menjadi soal bagi perusahaan.

"Karena tadi, nyarinya tuh bukan cuma mobil, bukan cuma MPV. Tapi ya MPV yang bisa kasih experience beda, services yang beda, personalisasi. Karena tadi, privilege-privilege yang mereka enggak akan dapatkan kalau mereka enggak di Lexus. Seperti itu sih kondisinya," ucap Irma.

Irma juga menegaskan jika penjualan Lexus mengalami penurunan pada 2025, hal itu tidak secara langsung akibat kehadiran merek premium lain seperti Denza. Semua tetap bermuara pada kondisi ekonomi nasional yang belum membaik.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan retail Lexus terhantam parah selama 10 bulan pada tahun ini, yakni hanya 1.335 unit atau turun 44,3 persen dibanding periode sama tahun lalu.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER