Insentif untuk sektor otomotif yang ditunggu sejumlah perusahaan kendaraan dan masyarakat dipastikan tak bakal cair tahun depan.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, sekaligus membantah pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.
"Insentif (otomotif) tahun depan tidak ada," kata Airlangga ditemui di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) ICE BSD, Rabu (26/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga beralasan industri otomotif dalam negeri sudah cukup kuat, terlebih saat ini penjualan banyak didukung pameran otomotif berskala nasional maupun internasional. Atas dasar itu penjualan otomotif belum dirasa perlu memperoleh dukungan kebijakan fiskal pemerintah melalui insentif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena industrinya sudah cukup kuat. Apalagi udah pameran di sini. Kuat banget," ucap Airlangga.
Meski demikian, ia tak memungkiri bila pemerintah tengah mengkaji insentif untuk produk otomotif, namun sejauh ini belum ada keputusan.
"Lagi dikaji (rencana pemberian insentif pemberian otomotif). Dikaji, tapi belum (ada keputusan)," ujarnya.
Sebelumnya, banyak produsen mendesak agar pemerintah mau mengucurkan bantuan pembelian kendaraan bermotor melalui insentif, sehingga penjualan produk otomotif meningkat. Desakan itu merespons kondisi pasar kendaraan bermotor di Indonesia saat ini.
Lihat Juga : |
Di satu sisi, Agus Gumiwang masih meyakini insentif otomotif lagi dipersiapkan pemerintah dan berpeluang berlaku tahun depan.
"Ya, sekarang sedang kami susun, dan insentif otomotif itu menurut saya sebuah keharusan ya, karena sektor yang terlalu penting, sangat-sangat penting. SBIN (Strategi Baru Industrialisasi Nasional) strateginya kita melihat backward dan forward linkage dari setiap kegiatan manufaktur," kata Agus di GJAW 2025.
"Jadi memang pemerintah itu, sudah seharusnya juga menyiapkan insentif buat sektor otomotif di tahun 2026. Jangan tanya jenis insentif-nya, bentuk insentif-nya itu sekarang sedang kita susun," ucapnya menambahkan.
(ryh/mik)