Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum ingin bergabung dengan partai lain pasca mengundurkan diri dari Gerindra. Ia hendak berkonsentrasi mengurus Jakarta sampai masa jabatannya berakhir pada 2017. Terlebih tak lama lagi Ahok akan menjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober.
“Saya malas pindah ke partai lain. Lebih baik tiga tahun ke depan saya kerja secepat mungkin supaya Jakarta lebih baik. Sebab pada 2017 saya tak mungkin lagi jadi gubernur kalau pemilihannya lewat DPRD. Gubernur 2017 pasti versi elite partai,” kata Ahok menyindir partai-partai yang saat ini menghendaki pilkada langsung oleh rakyat dihapuskan, Rabu (10/9).
Meski hubungannya dengan PDIP baik, Ahok pun tak berniat pindah ke partai Jokowi itu. “Ngapain (masuk partai)? Nanti saya mesti rapat partai, ketemu orang partai. Nggak usah lagi deh. Toh 2017 saya nggak bisa mencalonkan diri lagi. Jadi sudah saja,” ujar mantan bupati Belitung Timur itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mundur karena menentang sikap Gerindra dalam pembahasan RUU Pilkada yang menginginkan pemilihan kepala daerah dilakukan lewat DPRD. “Kalau pemilihan lewat DPRD, mungkin nggak Jokowi dan saya terpilih memimpin Jakarta? Nggak mungkin. Mungkin nggak saya dulu terpilih menjadi bupati di Belitung Timur? Nggak mungkin. Orang juga nggak akan tahu Jokowi kalau pilkada lewat DPRD,” kata dia.
RUU Pilkada yang sedang dibahas antara pemerintah dan DPR saat ini mencantumkan opsi pilkada tak langsung. Preferensi tersebut didukung oleh mayoritas fraksi di DPR yang tergabung dalam koalisi Merah Putih, yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PPP, PKS. Hanya tiga fraksi yang ingin mempertahankan pilkada langsung, yaitu PDIP, PKB, Hanura, plus pemerintah.
Secara terpisah, PDIP menyatakan terbuka untuk menerima Ahok. “Selama ini Ahok dan Megawati sering berkomunikasi. Sejak awal Pilkada DKI 2012, Megawati, Jokowi, dan Ahok sering curhat-curhatan,” kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di gedung DPR. PDIP pun menegaskan dukungannya untuk Ahok dalam membangun Jakarta.