Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus PDI Perjuangan Eriko Sotarduga meyakini akan ada partai yang bergabung dengan partainya untuk menambah kekuatan poros PDIP di parlemen.
"Partai-partai yang sudah sering disebut media," ujar Eriko saat ditemui wartawan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, (30/9).
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP ini mengatakan situasi politik tidak bisa ditebak, walaupun besok adalah batas penentuan ikut koalisi Kerakyatan atau tetap di Koalisi Merah Putih (KMP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya saja masih tetap tersenyum, rekan media jangan pesimistis dong," ujarnya diiringi senyuman. Menurut anggota Komisi IV DPR ini peluang partai-partai yang akan bergabung sebesar 50 persen.
Serupa dengan Eriko, politikus PDIP lainnya yaitu Eva Kusuma Sundari mengatakan mengatakan Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan memiliki peluang paling besar untuk bergabung dengan koalisi pengusung presiden terpilih Joko Widodo.
"Dua partai ini yang paling berpeluang memiliki kesamaan kepentingan yang bisa kami rayu untuk mendukung PDIP di masa-masa yang akan datang," kata Eva di tempat yang sama.
Anggota Komisi III DPR ini menyebut masih ada elemen-elemen aktivis serta elite di PAN dan PPP yang sikapnya terbuka dan membangun komunikasi intensif dengan pihak PDIP.
Jika pada akhirnya tidak bisa membujuk PAN dan PPP, Eva berharap pada level individu kader-kader dua partai tersebut dapat mendukung pilihan partai-partai pendukung Jokowi.
Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy mengatakan pihaknya masih tetap membuka komunikasi dengan partai manapun. Namun, untuk putusan final tentang peta koalisi, pria yang akrab disapa Romy ini mengatakan akan menunggu sampai pelantikan anggota dewan yang baru dan pembentukan fraksi-fraksi.
Namun, Romy mengatakan belum ada pembahasan di internal Koalisi Merah Putih tentang pengajuan formasi pimpinan DPR mendatang. "Apalagi dengan partai luar Koalisi," ujarnya seraya tersenyum.
Romy menerka masing-masing partai masih akan melakukan pleno internal untuk membicarakan siapa yang akan dijadikan pimpinan fraksi.
Pada kesempatan sebelumnya Jokowi juga yakin bahwa PPP dan PAN akan bergabung. Bahkan Demokrat juga berpeluang. ”Sudah hampir pasti, ditunggu saja," ujar Jokowi.
Putusan Mahkamah Konstitusi terkait Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Senin (29/9) kemarin menyulitkan langkah PDIP untuk mengajukan paket pimpinan untuk DPR mendatang. Pasalnya, pemilihan pimpinan DPR akan dilakukan lewat voting dan bukan lagi otomatis dari pemenang pemilihan legislatif.