Jakarta, CNN Indonesia --
Presidium Seknas Jokowi Hilmar Farid mengatakan saran Kapolri Jenderal Sutarman untuk membatalkan acara GERUDUK (Gerakan Rakyat Dua Puluh Oktober) tidaklah mendasar. Pada Senin (13/10/2014) kemarin, Kapolri Jenderal Sutarman menyarankan tidak perlu ada acara arak-arakan seperti itu.
"Kami bilang sama beliau, apa sih yang ia khawatirkan? Hanya kerusuhan saja kan?," ujar Farid di Seknas Jokowi, Jalan Brawijaya Nomor 35, Jakarta Selatan, Selasa (14/10).
Farid mengatakan bahwa ada beberapa pihak yang sulit menerima acara pelantikan Jokowi-JK tersebut. Namun ia menekankan bahwa melalui GERUDUK ini mereka mau merangkul semua pihak dan masyarakat untuk mendukung Jokowi-JK.
"Ya pasti kan ada yang sulit untuk move on. Tapi kan kalau nanti hal-hal baik terjadi di depan, yang merasakan kan kita semua," katanya menjelaskan.
Sementara itu, terkait proses pelantikan dan pengambilan sumpah presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Polri akan mengerahkan 22.000 personel di kompleks parlemen Senayan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol Ronny Franky Sompie, mengatakan puluhan ribu personel itu sebagian berasal dari Polda Metro Jaya. Sementara jumlah personel dari instansi lain masih akan disesuaikan. "Semua tergantung koordinasi Kar-Op Polda Metro Jaya dan Instansi lain yang membantu, di bawah asistensi Kapolri," katanya.
Pasukan gabungan ini, selain dari Polda Metro Jaya, akan melibatkan Brigade Mobil, TNI dan personel dari pemerintah daerah. Sementara untuk area pengamanan tidak ada perubahan dari yang diterapkan saat pelantikan anggota DPR, MPR, dan DPD, pada 1 Oktober lalu.
Ring 1 adalah ruang sidang paripurna, di mana prosesi pelantikan akan dilangsungkan; Ring 2 adalah ruangan-ruangan di sekitarnya, termasuk halaman; Ring 3 adalah wilayah di dalam pagar; sementara Ring 4 adalah wilayah di luar pagar.
"Diharapkan masyarakat hanya berkegiatan di Ring 4, atau kalau bisa tidak usah turun ke jalan," kata Ronny, menghimbau.
Lalu lintas pun tidak akan dialihkan, walau tetap terbuka kemungkinan penyesuaian saat hari-H. "Masyarakat kan bekerja seperti biasa, itu harus dilayani," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT