PROFIL MENTERI

Sofyan Djalil: Tradisi 'Banjir' Berita

CNN Indonesia
Minggu, 26 Okt 2014 18:00 WIB
Setelah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, kini Sofyan Djalil dipercaya Joko Widodo sebagai Menteri Koordinator Perekonomian.
Sofyan Djalil Terpilih Sebagai Menteri Koordinator Perekonomian (dok.detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jadi menteri bukanlah hal baru bagi Sofyan. Setelah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid pertama.

Pada pemerintahan Joko Widodo, dia kembali dipercaya masuk kabinet dan menjadi Menteri Koordinator Perekonomian, dan diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada konferensi pers di Istana Negara, Minggu (26/10).

Di kalangan wartawan, Sofyan dikenal sebagai sosok yang ramah dalam melayani setiap pertanyaan. Tidak heran jika banyak media massa gemar mengutip Sofyan dalam berbagai pemberitaan yang dibuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika menjabat sebagai Menteri BUMN, Sofyan pernah memimpin BUMN mencapai profit maksimal di mana terdapat kenaikan dividen BUMN terhadap penerimaan negara yang mencapai 300 persen dari kurang Rp 10 triliun pada 2004 menjadi Rp 29 triliun pada 2008.

Laba bersih BUMN pun meningkat sebanyak 77 persen dari Rp 44 triliun pada 2004 menjadi lebih dari Rp 78 triliun pada 2008.

Sofyan juga pernah mencanangkan ide akuisisi BTN Ke BRI atau BNI walaupun akhirnya tidak terjadi. Wacana ini sempat dibahas di era Dahlan Iskan, namun lagi-lagi tak terjadi.

Semasa menjabat sebagai Menteri BUMN, dia melantik tiga direktur Pertamina, termasuk Direktur Hulu pada saat itu, Karen Agustiawan. Karena kemudian naik jadi Direktur Utama Pertamina sebelum mundur baru-baru ini.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini memang telah lama menggeluti karir di bidang pengelolaan BUMN dengan menjadi konsultan pada PT Garuda Indonesia dan PT Telkom serta menjadi anggota tim Center for Policy and Implementation Studies Departemen Keuangan yang bertugas untuk merustrukturisasi BUMN.

Pria kelahiran 23 September 1953 ini juga sering dipercaya untuk membantu pengelolaan korporasi di luar BUMN. Antara lain dengan menduduki jabatan tim ahli di Komite Nasional Good Corporate Governance serta sebagai konsultan Good Corporate Governance bagi perusahaan-perusahaan nasional.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah memanggil Sofyan Djalil sebagai saksi untuk Budi Mulya terkait kasus pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal. Sofyan dipanggil karena pada saat itu dia merupakan Menteri Keuangan. Akibat kasus ini, negara dirugikan sebesar Rp 6,7 triliun.

"Sofyan Djalil merupakan ahli ekonomi keuangan yang merupakan seorang putera Aceh. Sofyan menjadi nahkoda tim kabinet ekonomi sekarang," kata Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Minggu (26/10). 

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER