Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Partai Golkar pada 30 November hingga 3 Desember 2014 belum tentu terjadi. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengatakan, Aburizal Bakrie selaku ketua umum partai bersedia menyelenggarakan Munas pada tahun 2015.
Saat ini, kepastian tinggal menunggu upaya mediasi yang akan kembali dilakukan oleh Akbar dengan Aburizal. Sebelumnya, Akbar telah bertemu dengan Tim Penyelamat Partai Golkar (TPPG).
"Kalau sudah ada kesepakatan (jadwal mundur) maka DPP harus menjelaskan kepada peserta munas terkait kesepakatan ini. Diharapkan peserta dapat menyetujui kesepakatan yang ada." jelas Akbar pada Jumat (28/11) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pihak DPP Partai Golkar sepakat untuk jadwal Munas, maka acara yang digelar pada 30 November nanti tidak boleh membawa nama "musyawarah nasional." Namun, seandainya tidak ada kemauan untuk memundurkan jadwal, maka TPPG akan tetap mempersiapkan penyelenggaraan Munas pada Januari 2015.
"Pokoknya, kami tetap tidak mau Munas pada 30 November. Kalau tetap jalan, ya kami (TPPG) juga tetap Januari 2015." ucap Agun Gunandjar ketika ditemui setelah rapat dengan Akbar Tanjung di kantor DPP Partai Golkar.
Hingga saat ini belum ada kabar yang didapatkan dari pihak pengurus DPP Partai Golkar yang diketuai oleh Aburizal Bakrie. Belum ada kepastian pula soal acara tanggal 30 November 2014 bakal batal atau tidak.
"Ini semua masih belum jelas. Tunggu saja hasil pertemuan pak Akbar dengan Ical. Yang pasti sudah ada tanda-tanda (perdamaian)." jelas Agung.
Jika Munas hari Minggu esok dibatalkan, maka tugas seluruh pihak yang berada di Partai Golkar adalah mencari waktu yang tepat untuk menyelenggarakan Munas tahun depan.