Nusa Dua, CNN Indonesia -- Musyawarah Nasional Partai Golkar resmi dibuka, Minggu malam (30/11). Hajatan besar lima tahunan partai beringin itu dihadiri oleh para petinggi partai politik anggota Koalisi Merah Putih. Nama seluruh elite KMP yang hadir di Munas disebut satu-persatu sebagai penghormatan bagi mereka.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun hadir di Aula Hotel Westin, Nusa Dua, Bali –lokasi digelarnya Munas, sesuai janjinya kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Prabowo mendapat sambutan meriah dari peserta Munas ketika namanya disebutkan dan dia berdiri.
Kejadian unik sempat berlangsung ketika Prabowo menyalami satu demi satu para peserta Munas yang duduk di bangku jajaran depan. Prabowo dan kader-kader Golkar tampak saling jabat tangan dan bercium pipi kanan-pipi kiri. Tak disangka, hampir paling akhir di deret kursi yang dihampiri Prabowo, duduklah mantan istrinya Titiek Soeharto yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo pun disoraki oleh hadirin yang ada di ruangan Munas. “Cium, cium,” kata mereka riuh rendah kepada Prabowo dan Titiek. Sambil tersenyum-senyum, Prabowo pun akhirnya menyalami, memeluk, dan saling bercium pipi kanan-pipi kiri dengan mantan istrinya itu. “Horeee...,” seru para peserta Munas melihat aksi Prabowo.
Mantan calon presiden itu pun diledek oleh Wasekjen Golkar Tantowi Yahya yang menjadi pembawa acara Munas. “Tidur tidak sekamar, tapi punya mimpi bersama,” kata Tantowi, disambut tawa hadirin. “Mimpi membangun Indonesia,” imbuh Tantowi cepat.
Selain Prabowo, sejumlah elite Koalisi Merah Putih lain yang menghadiri Munas adalah Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Sekjen PAN Taufik Kurniawan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Tjatur Sapto Edy, Ketua DPP sekaligus Ketua MPR Zulkifli Hasan, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta, Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi, Ketua Umum Partai Bulan Bintang MS Kaban, mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali, dan pengusaha sekaligus mantan politikus Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo.