Jakarta, CNN Indonesia -- Jaringan Perempuan Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengganti beberapa menteri di jajaran Kabinet Kerja. Menteri tersebut adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise, serta Menteri Kesehatan Nila Moeleoek.
Ketiga menteri ini dinilai tidak dapat menerjemahkan visi misi Jokowi dalam hal perlindungan tenaga kerja dan perempuan Indonesia dalam 100 hari pemerintahan.
"Mereka seharusnya punya sikap tegas terhadap isu perempuan. Tapi kami melihat tidak ada niat politik untuk melakukannya," kata Valentina Sagala di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Ahad (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Valentina menjelaskan, setidaknya dalam 100 hari pemerintah sudah memunyai pandangan mengenai langkah strategis yang akan ditempuh selama masa pemerintahan. Namun yang terjadi saat ini, ketiga menteri tersebut kurang mengindahkan persoalan seputar perempuan.
Persoalan itu antara lain angka kematian ibu yang masih tinggi mencapai 365 per 100 ribu kelahiran hidup, pernikahan anak di bawah usia yang masih menjamur, dan juga perlindungan terhadap perempuan pekerja rumah tangga baik di dalam maupun di luar negeri.
"Kami melihat pemerintah kurang melibatkan masyarakat sipil dan organisasi perempuan yang selama ini fokus terhadap penanganan isu perempuan," ujar Valentina.
(rdk)