Jakarta, CNN Indonesia -- TNI Angkatan Laut mengerahkan tujuh Kapal Perang RI (KRI) untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Seperti dikutip Antara, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksmana Pertama TNi M Zainudin menyatakan aksi ini dilakukan sebagai patroli rutin. “Yang dilakukan oleh TNI AL untuk menjaga perairan Natuna. Terlebih di kawasan Natuna sering terjadi ‘illegal fishing’,” kata Zainudin, Ahad (8/11).
Ia membantah pengerahan tujuh kapal perang milik TNI AL itu untuk mengantisipasi memanasnya wilayah Laut China Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak ada konflik terkait Laut China Selatan. Kita hanya menjaga kedaulatan dan pertahanan NKRI," jelasnya.
Menurut dia, tujuh KRI yang dikerahkan itu tidak seluruhnya berada di perairan Natuna, Kepulauan Riau, namun secara bergiliran melakukan operasi atau patroli.
"Tiga KRI standby di perairan Natuna, sementara empat KRI lainnya berada di pangkalan Tanjung Uban. Mereka secara bergiliran melakukan patroli," tuturnya.
Ia mengungkapkan, dalam menjaga kedaulatan dan pertahanan negara, TNI AL selalu melakukan patroli setiap harinya, baik di wilayah Timur maupun di wilayah Barat dengan jumlah KRI sekitar 40 kapal lebih.
"Di wilayah Indonesia Timur kita kerahkan sebanyak 20 kapal lebih untuk menjaga wilayah Ambalat, Laut Arafuru dan lainnya. Di wilayah Indonesia bagian Barat, kita juga mengerahkan 20 kapal, seperti Selat Malaka, Laut Natuna dan lainnya," katanya.
Hal senada dikatakan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, pengerahan tujuh KRI ke perairan Natuna untuk melakukan patroli.
(antara/bag)