Jakarta, CNN Indonesia -- Staf Ahli Kebencanaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono mengatakan potensi gempa di Indonesia adalah 30 persen dari total yang ada di dunia.
"Menurut data statistik sejak tahun 2001 hingga 2011, Indonesia merupakan salah satu potensi gempa yang terbesar dari salah satu negara yang zona merah," kata Surono ketika menjadi pembicara acara "Menuju Hari Nusantara," Kamis (12/11).
Acara yang berlangsung di Universitas Andalas, Padang, tersebut membicarakan bagaimana upaya mencegah mitigasi bencana alam terkait pembaruan energi.
Ia mengatakan, stastistik gempa tersebut berdasarkan kategori yang menyebabkan kematian 1.000 jiwa lebih. Potensi bencana itu muncul karena Indonesia merupakan tempat bertemunya tiga lempeng bumi menjadi satu, sehingga gerakan bumi bisa memunculkan gempa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sumatera Barat merupakan salah satu tempat yang berzona merah, maka salah satunya yang harus dilakukan adalah mencegahnya," ujar Surono.
Namun, ia masih menyayangkan sedikitnya anggaran untuk riset mengenai upaya-upaya pencegahan bencana di Indonesia, walaupun sudah terdapat datanya.
"Yang menyebabkan meninggal orang itu bukan gempanya, melainkan bangunan-bangunan yang keras dan tidak tahan terhadap gempa, itu yang harus dipelajari, konstruksinya," ujarya, menjelaskan.
Selain konstruksi, ia juga menjelaskan bahwa tata ruang kota merupakan kunci utama menyelamatkan jiwa-jiwa dari korban bencana. "Jangan sampai tempat berzona merah malah didirikan bangunan tempat tinggal, itu bunuh diri," tukasnya.
Ia berharap banyak pihak bersama-sama mulai dari Hari Nusantara ini sebagai tolak awal memitigasi bencana dari berbagai hal. Mulai dari penelitian, pembiayaan, tata ruang hingga pertolongan yang cepat ketika sudah terjadi bencana.
(pit/antara)