Lebih Pilih Warga Surabaya, Risma Tegas Tolak Pilkada Jakarta

Jakarta, CNN Indonesia -- Walikota Surabaya Tri Rismaharani menegaskan tidak akan maju dalam Pilkdaa DKI Jakarta. Ia juga mengaku tidak tahu soal banyaknya dukungan dan dorongan pada dirinya agar jadi calon Gubernur Jakarta.

"Aku tidak tahu. Aku mau jawab apa? Nanti aku bilang nggak (ada dukungan), nanti aku dibilang sok tahu," kata Risma di Kementerian Dalam Negeri, Kamis (21/7) siang.

Pilihan Redaksi Lembaga Survei Kembali Unggulkan Ahok Menangi Pilkada Ahok Minta Pendukung Sumbang Rp10ribu untuk Dana Pilgub Masinton: Budi Waseso Sesuai Karakter PDIP Ahok: DPD PDIP Tak Mengerti Hak Prerogatif Megawati

Risma juga mengaku tak tahu jika partainya, PDI Perjuangan, ingin dia maju bersaing dalam pilkada di ibu kota. Karena itu ia belum bisa berkomentar banyak.

Soal kemungkinan namanya yang diajukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Risma yakin Mega bisa memahami keengganannya ini. Risma mengaku lebih memilih warga Surabaya yang telah memilihnya jadi Wali Kota ketimbang maju jadi salah satu calon gubernur Jakarta.

Prinsip ini telah dipegangnya sejak mencalonkan diri menjadi Wali Kota untuk periode kedua. "Jadi pemimpin itu nggak mudah," ujarnya.

Nama Risma kerap disebut sebagai calon kuat untuk jadi Gubernur DKI Jakarta. Jajak pendapat sejumlah lembaga menunjukan tingkat keterpilihannya cukup tinggi. Sejumlah lembaga survei menyebut, elektabilitas Risma yang paling mendekati Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

PDI Perjuangan sendiri hari ini akan mengerucutkan nama calon gubernur dari 27 nama menjadi enam nama. Selain menyeleksi nama dari luar partai, PDI Perjuangan juga menjaring dari internal kadernya.

Hasil pengerucutan ini akan disampaikan ke Megawati untuk mendapat persetujuan.

PDI Perjuangan dengan 28 kursi di DPRD DKI Jakarta bisa mengajukan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur sendiri. (sur)