Mahfud MD: Risma Lawan Seimbang Ahok

Yuliawati | CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2016 10:59 WIB
Menurut Mahfud, meski dari hasil beberapa survei, Ahok masih berada di posisi teratas, namun Risma akan dapat mengimbangi Ahok.
Menurut Mahfud, meski dari hasil beberapa survei, Ahok masih berada di posisi teratas, namun, Risma akan dapat mengimbangi Ahok. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo).
Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Mahfud MD menyatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bisa menjadi lawan seimbang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Bagus kalau Risma maju, ada alternatif dan lebih seimbang," kata Mahfud MD di Surabaya, Rabu 3/8) seperti dilaporkan Antara.

Menurut Mahfud, meski dari hasil beberapa survei, Ahok masih berada di posisi teratas, namun, Risma akan dapat mengimbangi Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Risma resmi menjadi calon Gubernur DKI Jakarta itu dan dipompa dalam sebulan dua bulan, maka akan kuat dan bisa imbang dengan Ahok," kata Mahfud.
Ia mengatakan hasil survei yang kredibel menyebutkan 30 persen pemilih apapun alasan dan risikonya akan tetap memilih Ahok, sedangkan 35 persen apapun apapun tidak memilih Ahok.

"Jika Risma memperebutkan 35 persen itu akan punya peluang. Tapi paling tidak seimbang sehingga demokrasi akan hidup," katanya.

Sementara itu dalam pertemuan antara DPD PDIP DKI Jakarta dan DPW PKB DKI Jakarta pada Selasa (2/8) kemarin, beberapa nama calon gubernur dibahas, di antaranya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Kepala BNN Budi Waseso (Buwas).

PKB menilai Risma merupakan sosok ini pantas untuk dijadikan pemimpin DKI. Meskipun Risma adalah kader PDIP, namun jika namanya diusung maka PKB siap untuk mendukung.

"Risma punya track record yang bagus, berprestasi, tegas dan disukai oleh rakyat Surabaya. Cocok untuk Jakarta. Sekelas Bu Risma ke Jakarta punya visi. Cuma masalahnya PDIP mau mengambil dia atau tidak. Kalau kita dorong dia," kata Wakil Ketua DPW PKB DKI, Abdul Aziz seperti dilaporkan detikcom.

Aziz mengatakan, prinsipnya PKB menunggu keputusan dari PDIP dan beberapa partai lain yang belum mendeklarasikan calonnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Gembong Warsono meyakini partainya dan Gerindra sangat menentukan jumlah pesaing Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Gembong mengatakan, jika Gerindra dan PDIP sepakat berkoalisi, hampir dipastikan hanya ada satu penantang Ahok. "Kuncinya memang di PDI Perjuangan dan Gerindra, kalau ini ketemu bisa jadi head to head," kata Gembong.

PDI Perjuangan dan Gerindra saat ini memegang peran penting lantaran jumlah kursi keduanya di DPRD DKI Jakarta dominan. PDI Perjuangan berada di urutan pertama dengan jumlah kursi 28 dari 106 kursi. Sementara Gerindra berada di urutan kedua dengan jumlah 15 kursi.

Dengan syarat minimal 22 kursi untuk mengajukan pasangan calon dalam Pilkada, PDI Perjuangan bisa mengusung pasangan calonnya sendiri. Namun Gembong menilai Pilkada nanti bakal lebih seru jika hanya ada dua pasang calon.
(yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER