Jakarta, CNN Indonesia -- Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sempat ragu akan keputusannya terjun ke dunia politik. Tak punya karier berpolitik, putra Susilo Bambang Yudhoyono ini langsung dicalonkan untuk jadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017.
"Mendengar pertama kali ada pertemuan untuk saya bisa maju, saya mencoba memikirkan apakah saya mampu," kata Agus di Jakarta, Senin (3/10).
Baginya, dunia politik berbeda dengan dunia militer yang selama 16 tahun terakhir digelutinya. Pangkat terakhir Agus adalah mayor. Jabatannya terakhirnya adalah Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning, Tangerang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus memantapkan hati menerima permintaan agar mau dicalonkan Gubernur. Ia yakni, pengalamannya di militer ada yang bisa diterapkan di dunia politik. Misalnya soal kepemimpinan yang selama ini diajarkan di TNI.
Menurut Agus, keinginannya untuk cepat menyesuaikan diri terhadap hal-hal baru menjadi faktor penting dalam sebuah kesuksesan. Dia meyakini bahwa kuantitas bukan tolak ukur.
"Saya bersyukur 16 tahun digembleng menjadi perwira taat. Pengalaman tak persis sama, tapi TNI mengajarkan saya untuk mengimplementasikan," kata dia.
Satu tugas yang terus diingat oleh Agus selama menjadi prajurit TNI adalah memimpin. Dia harus bisa dekat dengan prajurit agar tidak ditembak oleh anak buahnya sendiri.
Dan itulah yang disebut Agus harus diimplementasikan di dunia kepemimpinan sebuah daerah.
Hanya saja, Agus pun mengakui bahwa kenangan di dunia militer tak bisa hilang begitu saja dari diri dia. Dia menegaskan akan tetap menyimpan jiwa prajurit dalam dirinya.
"Memori itu tak akan hilang, sampai kapanpun jiwa saya tetap prajurit," kata Agus.
Agus berpasangan dengan Sylviana Murni. Keduanya diusung oleh Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Ia akan melawan dua pasangan lain yakni Anies Baswedan - Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat.
(sur)