Jakarta, CNN Indonesia -- Meski punya sumber daya alam yang kaya, namun Indonesia dinilai masih kurang memiliki teknologi untuk mengelola bahan mentah tersebut menjadi energi yang bisa digunakan.
Bahkan jika tidak disiapkan sejak dini, Indonesia terancam menghadapi kelangkaan teknologi pangan, energi dan air.
“Tiga teknologi ini merupakan hal yang vital saat ini. Kita memperkirakan pada masa mendatang tiga teknologi ini akan sangat dibutuhkan,” kata Asisten Deputi Kompetensi Kelembagaan Kementerian Riset dan Teknologi, Yohan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menghadapi krisis tersebut Yohan mengaku sudah menyiapkan beberapa cara, salah satunya melakukan riset mengenai kebutuhan teknologi pangan, energi dan air berdasarkan kekayaan alam Indonesia.
“Kebutuhan harus kita tonjolkan, kemudian kita riset apa yang kita butuhkan, barulah kita hasilkan teknologi serbaguna yang bukan hanya bermanfaat dari aspek fungsi, melainkan dari aspek ekonomis juga,” kata Yohan, saat ditemui CNN Indonesia, di Gedung BPPT, Kamis (7/8).
Di kesempatan yang sama Yohan mengumumkan soal merayakan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 19 yang akan diperingati pada tanggal 10 Agustus 2014 nanti.
Hakteknas tahun ini mengajak masyarakat untuk dapat melihat hasil pengembangan teknologi di Indonesia seperti, aplikasi nanoteknologi untuk peningkatan nilai komoditas holtikultura di Indonesia, kendaraan massal berbasis listrik dan penerapan teknologi hujan buatan.
"Biar lebih jelas dan lengkap kita bisa lihat nanti di pameran secara langsung," kata Yohan.
Diperkirakan dalam acara peringatan Hakteknas nanti akan ada sebanyak 350 peserta dari 65 lembaga Ilmu Pengetahuan dan sebanyak 75 booth pameran.