Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen ponsel pintar Xiaomi yang baru saja menyatakan diri masuk pasar Indonesia, Rabu (27/8), tetap setia dengan cara berjualan yang hanya mengandalkan jalur
online. Mereka tak akan buka toko fisik atau berjualan secara
offline.
Pendiri Xiaomi Bin Lin mengatakan, bahwa dirinya tidak terpikirkan untuk membuat sebuah toko di Indonesia.
“Kami tidak melihat ke depannya akan seperti itu. Kami akan tetap menggunakan situs jual beli online sebagai perantara kami,” ujar Bin, saat ditemui
CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya mengapa hanya menggunakan toko
online, Bin hanya tersenyum sambil mengatakan itu adalah sesuatu yang rahasia.
“Ini adalah strategi pemasaran kami dan kami akan tetap berpegang pada hal tersebut,” lanjutnya.
Xiaomi memang populer dengan strategi penjualan dan pemasaran yang menggunakan jalur
online. Di China pun, negara asal Xiaomi, perusahaan tidak memiliki toko fisik.
Lin menambahkan, strategi ini adalah salah satu poin yang sangat membedakan Xiaomi dengan kompetitor.
Di Indonesia, Xiaomi bermitra dengan Trikomsel Oke dan Erajaya Group untuk urusan distribusi dan layanan purna jual, sementara untuk penjualan bermitra dengan situs belanja
online Lazada.
Wakil Presiden Xiaomi Global, Hugo Barra menjelaskan, sebelumnya ada beberapa perusahaan belanja
online yang mengajukan diri kepada Xiaomi untuk bermitra. Namun akhirnya, Xiaomi memilih Lazada.
Ponsel pertama Xiaomi yang masuk pasar Indonesia, Redmi 1S, sudah bisa dipesan mulai hari ini dan penjualan perdananya akan digelar pada 4 September mendatang. Ia dibanderol Rp 1,5 juta.