Internet dan Hak Asasi Manusia

Jakarta, CNN Indonesia -- Pada tanggal 9 Oktober lalu di India, pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa saat ini konektivitas merupakan salah satu hak asasi manusia.

"Banyak orang yang belum pernah menggunakan internet dan tidak tahu mengapa mereka membutuhkannya," ujar Zuckerberg sebagaimana dilansir dari NDTV.

Dikutip dari akun Facebook pribadinya, Zuckerberg menuliskan bahwa saat ini hanya ada 2,7 miliar orang yang terhubung ke internet, tumbuh kurang dari 9 persen setiap tahunnya. Pertumbuhan ini terhitung sangat lambat mengingat bagaimana cara manusia mengembangkan internet.

Zuckerberg menambahkan bahwa dalam beberapa tahun kedepan, orang-orang di dunia akan lebih mudah mendapatkan sebuah ponsel pintar dengan harga yang terjangkau, namun akan tetap sulit untuk dapat terhubung melalui internet karena biaya yang dibebankan jauh lebih mahal daripada harga ponsel pintar tersebut.

"Nantinya kita akan membahas bagaimana dapat membuat akses internet lebih terjangkau dengan membuatnya lebih efisien dalam penggunaan data," tulis miliuner termuda di dunia itu.

"Sebagai proyek teknologi jangka panjang, kami berharap hal ini akan berkembang," lanjutnya.

Zuckerberg memperkirakan dalam mewujudkan hak asasi manusia ini akan ada banyak tantangan, termasuk pekerjaan teknis tertentu yang rumit dan dapat berkembang seiring perjalanan mewujudkan harapan ini.

"Orang-orang akan menyumbang ide yang lebih baik dan kami akan menyambut semua tanggapan untuk memperbaiki proses mewujudkan hak asasi manusia ini," tulis suami Priscilla Chan itu.

Menghubungkan dunia adalah salah satu tantangan terbesar dalam generasi kita dan hal ini hanya sebuah langkah kecil untuk mencapai tujuan tersebut.

"Aku senang bekerjasama untuk membuat dan mewujudkan hal ini menjadi kenyataan," ujar Zuckerberg.