EVAKUASI AIRASIA

Kapal Baruna Jaya I Lanjutkan Pencarian Badan Pesawat QZ8501

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 09:01 WIB
Setelah pencarian dihentikan pada pukul 17.30 WIB kemarin, Kapal Baruna Jaya I kembali mencari korban dan pesawat nahas AirAsia QZ8501.
(CNN Indonesia/oceanexplorer.noaa.gov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah tiba di lokasi operasi Search and Rescue (SAR) pesawat AirAsia QZ 8501 pada 1 Januari 2015 pukul 05.00 WIB. Kondisi cuaca yang buruk, gelombang tinggi dan hujan lebat sepanjang hari kemarin, tak membuat Baruna Jaya menunda kegiatan pencarian penumpang dan badan pesawat Airbus A320-200 nahas.

Ridwan Djamaluddin, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam menjelaskan sejak kemarin kapal berteknologi canggih tersebut sudah melakukan pemindaian lokasi dengan Multibeam Echosounder yang mampu memindai hingga kedalaman laut 500 meter.

Ketika sedang melakukan survei, pada pukul 11.00 WIB Baruna Jaya menemukan jenazah laki-laki pada koordinat 03o 52.1072' S, 110o 35.1905' E. “Temuan ini dilaporkan oleh Anak Buah Kapal yang dipimpin oleh Kapten Ishak kepada kami yang memantau dari Jakarta. Selanjutnya, kami meneruskan laporan ini kepada Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI F.H. Bambang Soelistyo,” ujar Ridwan melalui siaran pers, dikutip Jumat (2/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu BPPT mendapat instruksi dari Basarnas agar lokasi ditemukannya jenazah diamankan dan jangan sampai jenazah tersebut hilang dari pandangan.

Kemudian pada pukul 15.43 WIB, Baruna Jaya didekati oleh kapal perang Malaysia KD Lekir yang setelah dilakukan koordinasi kemudian menyerahkan jenazah temuan tersebut kepada kapal Malaysia untuk selanjutnya diserahkan kepada KRI Banda Aceh.

“Pukul 17.30 WIB, pencarian dihentikan karena cuaca semakin memburuk, angin kencang dan ketinggian gelombang 3–4 meter. Kegiatan akan dilanjutkan pagi ini dengan target lokasi yang dibuat berdasarkan model hidrodinamika daerah SAR. Model ini dibuat berdasarkan lokasi temuan obyek dan jenazah dibandingkan dengan waktu QZ8501 hilang kontak dan pola arus setempat,” jelasnya. (gen)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER