PROYEK SAINS

Rusia Bangun 'Bahtera Nuh' untuk Tampung DNA

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Minggu, 04 Jan 2015 11:56 WIB
Universitas Negeri Moskow mendapat dana sekitar Rp 2,4 triliun yang akan digunakan untuk membuat 'Bahtera Nuh' penampung seluruh DNA mahluk hidup.
Universitas Negeri Moskow berupaya membangun bank data untuk DNA yang diberi nama Noah's Ark. (Getty Images/George Frey)
Moskow, CNN Indonesia -- Universitas Negeri Moskow (MSU), Rusia, menerima sokongan dana sebesar US$ 194 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun untuk membangun proyek bank data DNA bernama Noah's Ark (Bahtera Nuh).

Noah's Ark diklaim akan menjadi bank data DNA pertama di dunia. Nantinya, para ilmuwan diperbolehkan mengumpulkan DNA dari setiap makhluk hidup yang ada di seluruh Bumi, terutama makhluk yang terancam punah.

Kantor pers MSU telah mengkonfirmasi bahwa basis data yang dihasilkan akan berisi biomaterial yang terkumpul dari seluruh cabang MSU, termasuk Botanical Garden, Museum Antropologi, Museum Zoologi, dan lain-lain. Semua depertemen universitas akan terlibat dalam penelitian dan pengumpulan bahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Noah's Ark dikabarkan akan berukuran 430 kilometer persegi dan berlokasi di salah satu pusat kampus di lingkungan universitas Moskow.

"Proyek ini saya beri nama "Noah's Ark". Nantinya akan memungkinkan kita untuk membekukan dan menyimpan beragam materi sel secara kriogenik, yang kemudian bisa direproduksi," ujar Rektor MSU, Viktor Sadivnichy dalam pernyataan pers.

Sadivnichy melanjutkan, "jika tercapai, ini akan menjadi lompatan dalam sejara Rusia sebagai bangsa pertama yang menciptakan semacam Bahtera Nuh sungguhan."

Sadivnichy mengatakan bank data DNA Noah's Ark akan selesai dibangun pada tahun 2018 mendatang. Nampaknya Noah's Ark memang akan besar, namun nyatanya proyek tersebut bukan yang pertama.

Inggris punya Frozen Ark di Universitas Nottingham yang melindungi semua bentuk kehidupan yang terancam punah dan National Museum of Natural History di Washington D.C., Amerika Serikat menjadi 'gudang' hayati (biorepository) terbesar yang menampung 4,2 juta sampel.

(eno)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER