Jakarta, CNN Indonesia -- Kecelakaan roket tidak lantas membuat rencana penerbangan komersil ke luar angkasa dihentikan. Sebaliknya, hal ini kini diperkuat dengan persiapan yang lebih matang.
Sejak insiden jatuhnya pesawat luar angkasa SpaceShipTwo milik Virgin Galactic, banyak yang berpikir bahwa rencana penerbangan komersil ke luar angkasa akan gagal. Atau paling tidak mundur hingga batas waktu yang tidak diketahui.
Richard Branson, pendiri sekaligus pemilik Virgin Galactic memastikan bahwa rencananya untuk membuat warga sipil bisa ke luar angkasa akan terus berlanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Virgin Galactic akan terus berlanjut, dengan komtimen yang kuat demi keselamatan dan arah tujuan yang baru," tulisnya, seperti dikutip dari situs resmi Virgin.
Mengacu pada kecelakaan Oktober silam, komitmen perusahaan Branson itu cukup dipertanyakan. Wall Street Journal melaporkan bahwa kemungkinan Virgin Galactic terlampau agresif untuk meluncurkan awak penumpang ke ruang angkasa.
Menurut laporan The Verge, peralihan jenis bahan bakar pesawat, kinerja mesin, dan masalah teknis lainnya menjadi hambatan bagi Virgin sendiri untuk bisa meluncurkan SpaceShipTwo sesuai target, yaitu tahun 2015 ini.
"Apakah semua yang telah dibangun oleh Virgin Galactic untuk mewujudkan mimpi benar-benar layak? Dari perancang, pembina, teknisi, pilot, hingga masyarakat yang bersemangat dan percaya akan mimpi ini, membuka jalan bagi ruang angkasa untuk semakin mudah diakses dan keamanan adalah hal penting untuk masa depan kita semua," tulis Branson.
Kecelakaan SpaceShipTwo saat melakukan uji coba kala itu menewaskan seorang pilot bernama Michael Alsbury, sedangkan pilot satunya, Peter Siebold berhasil menyelamatkan diri.
Meski banyak selebriti Hollywood seperti Tom Hanks dan Angelina Jolie telah membeli tempat duduk, kebanyakan calon penumpang yang terdaftar adalah warga biasa yang tergila-gila dengan olahraga ekstrim atau petualangan.
Virgin Galactic menjanjikan perjalanan selama dua jam, dengan menikmati layanan ruang hampa udara selama beberapa menit dan melihat bumi yang benderang dengan latar belakang luar angkasa yang kelam.
Virgin Galactic dianggap sebagai yang terdepan di antara perusahaan pariwisata luar angkasa di Amerika Serikat.
(eno/eno)